Lihat ke Halaman Asli

Keterkaitan Konflik Ukraina-Rusia dengan Perang Dingin

Diperbarui: 13 Mei 2022   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelumnya Ukraina memiliki hubungan yang dekat dengan Rusia, hal ini dapat kita lihat dari bergabungnya dua negara tersebut menjadi Uni Soviet pada masa perang dingin, dimana terjadi persaingan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet kemudian berakhir saat Uni Soviet bubar pada 1991. Dengan seiringnya waktu dan pergantian pemimpin negara, maka hubungan antara Ukraina dan Rusia merenggang dan sekarang Ukraina lebih mendekatkan diri kepada barat. Keadaan politik antara Ukraina dan Rusia semakin memanas hingga akhirnya melibatkan negara lain seperti Amerika Serikat dan Eropa. Terlibatnya negara lain dalam konflik negara ini menciptakan ancaman adanya perang dunia 3.

Awal dari konflik kedua negara ini adalah pada tahun 2013 saat Ukraina tidak menyetujui penandatanganan perjanjian asosiasi dengan EU dan memilih untuk berada di pihak Rusia. Kemudian pada tahun 2014 Rusia melakukan invasi ke wilayah Ukraina yaitu Krimea. Kemudian memicu pemberontakan separatisme pada wilayah Ukraina yang mendukung beerpisahnya dengan Rusia dengan yang menolaknya.

Tentu saja untuk bertahan dari serangan Rusia, Ukraina membutuhkan bantuan dan bantuan tersebut datang dari NATO dan negara barat. Hal ini sangat berlawanan dengan apa yang terjadi saat perang dingin. Pada saat masa perang dingin Ukraina dan Rusia yang bersatu dalam Uni Soviet untuk melawan blok barat yang memiliki pakta pertahanan yaitu NATO. Sedangkan perang dingin sekarang adalah Rusia melawan Ukraina yang memiliki bantuan dari Barat dan NATO. Rusia tidak suka melihat perubahan Ukraina ini dan khawatir akan NATO yang melakukan ekspansi ke wilayah di dekat Rusia. Sehingga Rusia memberikan ancaman kepada Ukraina untuk tidak bergabung ke dalam NATO, selain itu Rusia juga meletakan beberapa pasukan dan senjata di perbatasan Ukraina.

Rusia tidak menginginkan adanya campur tangan dari negara barat dalam konfliknya, dan walaupun perang dingin sudah usai permusuhan negara Rusia dengan barat masih ada. Selain itu juga negara di Eropa, utamanya di Inggris sudah berada dalam perang hibrida dengan Rusia, perang hibrid ini dalam bentuk serangan media sosial, gangguan politik, spionase dan lainnya. Sehingga dapat dilihat keterkaitan dari peristiwa perang dingin dengan konflik Ukraina sekarang, dimana ketegangan dan permusuhan negara masih ada, dan usaha Rusia untuk menahan persebarannya kekuatan barat terutama NATO ke dalam wilayah Uni Soviet dahulu. Melihat peristiwa ini yang mengingatkan pada perang dingin menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang dunia ke-3, terlebih lagi dengan melihat keadaan Ukraina yang menghadapi serangan-serangan Rusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline