Pulau Onrust merupakan salah satu dari sekian banyak pulau di wilayah Kepulauan Seribu. Pulau ini merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat menarik di wilayah Kepulauan Seribu yang paling dekat dengan Jakarta. Pulau Onrust ini dapat dijangkau melalui Pelabuhan Muara Angke, Muara Kamal, dan Pantai Marina Ancol. Adapun jarak Pulau Onrust dari ketiga pelabuhan tersebut kurang lebih sejauh 12 km hingga 14km yang dapat ditempuh dalam waktu 30 menit. Tentu merupakan waktu yang sangat singkat untuk wisatawan dari Jakarta menuju ke Pulau Onrust.
Wisatawan yang mengunjungi Pulau Onrust selain dapat menikmati keindahan alam juga dapat mempelajari peninggalan-peninggalan bersejarah zaman Belanda. Dengan keindahan alam yang terdapat di Pulau Onrust, wisatawan bisa bermain di pantai seraya mengambil gambar ataupun bersantai di pendopo-pendopo yang disediakan oleh pengelola wisata. Kemudian apabila ingin melakukan pengkajian sejarah atau hanya sekedar berkeliling pulau, wisatawan dapat mengunjungi Museum Onrust dan bangunan peninggalan Belanda atau bahkan juga dapat mengunjungi pemakaman yang telah ada sejak zaman VOC.
Tarif dan Akomodasi Wisata Pulau Onrust
Letaknya yang sangat dekat dengan Jakarta membuat Pulau Onrust sangat mudah dijangkau oleh wisatawan. Mereka yang ingin mencapai pulau ini hanya perlu mendatangi pelabuhan terdekat dari pulau, seperti Pelabuhan Muara Angke, Muara Kamal, dan Pantai Marina Ancol. Untuk jadwal keberangkatan sendiri, wisatawan harus mengikuti jadwal yang telah dibuat oleh pengelola, yaitu keberangkatan pukul 08.00 dan akan pulang pada pukul 15.00. Biasanya untuk mengikuti kunjungan, wisatawan perlu membooking beberapa hari sebelum keberangkatan.
Untuk perhitungan tarif, wisatawan hanya perlu mengeluarkan uang Rp. 70.000 dengan kapal nelayan dan kunjungannya pun biasanya tidak hanya ke 1 pulau saja melainkan beberapa pulau. Biasanya untuk tarif tersebut, wisatawan akan diajak berkeliling ke 3 pulau yaitu Pulau Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Bidadari. Ketiga pulau tersebut akan dikunjungi oleh wisatawan dari pagi hingga sore hari. Namun
Sejarah Panjang Pulau Onrust
Dilansir dari Wikipedia, terdapat dua sumber mengenai asal usul penamaan Onrust sebagai nama pulau ini. Penamaan pertama didasarkan pada kata bahasa Inggris yaitu “Unrest” atau yang berarti “tidak pernah istirahat”. Nama ini disematkan pada pulau ini dikarenakan pada zaman Hindia Belanda pulau ini menjadi salah satu pulau yang sangat sibuk. Aktivitas perdagangan, pelabuhan, serta tempat bongkar muat barang hingga penyimpanan barang pernah terjadi di pulau ini, tepatnya yaitu sebelum dibangunnya Pelabuhan Tanjung Priok. Penamaan kedua Pulau Onrust ini didasarkan pada nama seorang penduduk pulau sekaligus keturunan bangsawan Belanda yang bernama Baas Onrust van der Walck.
Pada saat aktivitas di Pulau Onrust masih sangat padat di zaman VOC, masyarakat setempat menyebut secara singkat pulau ini sebagai pulau kapal. Tidak aneh karena pulau ini memang menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal VOC.
Berdasarkan hasil penafsiran dari lukisan tahun 1699 yang dibuat oleh L. Bakhujisen, gambaran Pulau Onrust pada masa itu yaitu banyak bangunan-bangunan kecil di dalam pulau yang melayani perbaikan kapal dan tempat penyimpanan barang serta terdapat pula tempat singgah mewah yang biasa dipakai orang Eropa dan dua buah kincir angin di sisi luar pulau.
Walaupun aktivitas padat pulau ini terjadi pada masa VOC, bukan berarti pulau ini pertama kali ditemukan oleh VOC. Sejak zaman kesultanan Banten, Pulau Onrust telah menjadi tempat singgah bagi keluarga kerajaan. Bahkan dikatakan pula bahwa pulau ini menjadi salah satu tempat yang diperebutkan oleh Banten dan Jayakarta. Namun setelah VOC mendapatkan izin untuk singgah, pada tahun 1615 mereka mulai menguasai pulau ini dengan mendirikan bangunan-bangunan serta membuat pemukiman Cina dengan alasan etos kerja yang tinggi dapat menaikkan pamor Pulau Onrust.
Pulau Onrust ini dalam sejarahnya pernah menjadi tempat Belanda untuk mendaratkan pasukan tempurnya, serta pernah juga menjadi tempat tawanan pada masa penjajahan Belanda dan juga Jepang.