Lihat ke Halaman Asli

Muhamad HanifFirdaus

Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA, Universitas Pancasakti Tegal

Pembelajaran tentang Inovasi Assesmen

Diperbarui: 20 Maret 2023   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Item Response Theory (IRT) adalah alat yang ampuh yang membantu peneliti mengukur dan menganalisis respons individu terhadap item atau kumpulan item tertentu. Ini digunakan dalam bidang-bidang seperti psikologi, pendidikan, dan riset pasar untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana orang merespons rangsangan yang berbeda.

IRT memungkinkan peneliti untuk memahami bagaimana respons individu dapat bervariasi tergantung pada karakteristiknya, seperti usia, jenis kelamin, atau tingkat pendidikan. Dengan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana orang merespons berbagai item, IRT dapat membantu peneliti merancang survei dan tes yang lebih efektif yang menghasilkan hasil yang lebih akurat.

Teori Pengukuran

Teori pengukuran dibutuhkan karena alasan digunakan sebagai dasar pengembangan alat ukur dimana teori menjelaskan asumsi mengenai pengukuran. Selain itu, teori ini dipakai sebagai dasar evaluasi alat ukur, kualitas alat ukur yang dikembangkan dievaluasi berdasarkan teori tersebut. Teori pengukuran dibagi menjadi dua yaitu, teori skor murni klasik dan teori tes modern.

Teori Tes Klasik

Teori tes klasik merupakan sebuah teori yang mudah dalam penerapannya serta model yang cukup berguna dalam mendeskripsikan bagaimana kesalahan dalam pengukuran dapat mempengaruhi skor amatan. Inti teori klasik adalah asumsi-asumsi yang dirumuskan secara sistematis serta dalam jangka waktu yang lama.

Teori tes klasik atau disebut teori skor murni klasik didasarkan pada suatu model aditif, yakni skor amatan merupakan penjumlahan dari skor sebenarnya dan skor kesalahan pengukuran. Jika dituliskan dengan pernyataan matematis, maka kalimat tersebut menjadi  

X = T + E  

dengan :

 X : skor amatan,

 T : skor sebenarnya,

 E : skor kesalahan pengukuran (error score).

Kesalahan pengukuran yang dimaksud dalam teori ini adalah kesalahan tidak sistematis atau acak. Kesalahan ini Penyimpangan teoritis dari skor yang diamati diperoleh dengan skor yang diamati ini diharapkan. Kesalahan pengukuran sistematis tidak dianggap adalah kesalahan pengukuran.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline