Lihat ke Halaman Asli

Edukasi Terkait Bahaya Stunting dan Pola Makan Seimbang Bagi Siswa-Siswi Di SDN Muktiharjo Kidul 4

Diperbarui: 8 Februari 2022   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Undip sedang lakukan Edukasi Terkait Bahaya Stunting Dan Pola Makan Seimbangan Bagi Siswa Kelas 4 SD Muktiharjo Kidul 04, Sabtu (29/02/2

29 th Januari 2022 KuliahKerjaNyata2022

Kelurahan Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Semarang (29/01) – Hari Sabtu, 29 Januari 2022, telah dilaksanakan Kegiatan Program Kerja oleh TIM I KKN 2022 dari Universitas Diponegoro yang terdiri dari 8 orang, 2 orang diantaranya merupakan Mahasiswa FKM, 2 orang mahasiswa Peternakan dan 3 orang yaitu Mahasiswa Teknik dan 1 Mahasiswa lagi dari FEB. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengenai Sosialisasi dan Edukasi terkait dengan proker masing-masing mahasiswa dengan sasaran siswa SD Muktiharjo Kidul 04 Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Program yang dilaksanakan dilatarbelakangi karena Indonesia masih memiliki masalah kekurangan gizi. Kecenderungan prevalensi kurus (wasting) anak balita dari 13,6% menjadi 13,3% dan menurun 12,1%. Sedangkan kecenderungan prevalensi anak balita pendek (stunting) sebesar 36,8%, 35,6%, 37,2%. Prevalensi gizi kurang (underweight) berturut-turut 18,4%, 17,9% dan 19,6%. Prevalensi kurus anak sekolah sampai remaja berdasarkan Riskesdas 2010 sebesar 28,5% (Kemenkes RI, 2014). Padahal Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi gizi seseorang. Gizi yang tidak baik berkaitan dengan kesehatan yang buruk dan sebagai faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke, diabetes serta kanker yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.

Dimasa Pandemi Covid-19 semua bantuan kesehatan berfokus kepada pencegahan penyakit tersebut. Akan tetapi perlu diketahui stunting juga masih marak terjadi di Indonesia. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh stunting ini bisa dirasakan jangka pendek maupun jangka panjang. Pada jangka pendek, daya tahan tubuh anak akan berkurang dan mudah terserang penyakit, sedangkan pada jangka panjang akan menyebabkan berkurangnya perkembangan kognitif dan motorik pada anak. Keadaan ini jika dibiarkan terus menerus, akan mempengaruhi kualitas SDM bangsa Indonesia di masa depan.

Muhamad Anja Ahul, mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2022 mencoba menjawab masalah yang terjadi dengan cara Edukasi kepada anak-anak usia dini untuk menambah wawasan mereka mengenai dampak dari Pola makan yang buruk dan bahaya stunting. Kegiatan yang dihadiri sekitar 24 siswa dari 28 siswa kelas 4 dibuka dengan pemaparan tujuan Sosialisasi dari mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2022 yang sampaikan oleh ketua kegiatan yaitu Muhamad Anja Ahul A. K, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para mahasiswa dengan Tema Covid-19 dan Proker masing-masing  mahasiswa. Adapun agar kegiatan tidak begitu membosankan maka tak jarang di sela-sela sosialisasi disisipkan permainan didalamnya serta juga dibuka sesi tanya jawab setelah pemaparan materi dipaparkan. Ditambah lagi untuk meningkatkan minat para siswa untuk berdiskusi maka untuk yang bertanya maupun menjawab di kasih hadiah berupa stiker. Hasilnya cukup memuaskan pasalnya “para siswa mendengarkan dengan baik dan mampu menyerap informasi yang kita paparkan” ujar Ahul. Adapun dampak yang diperoleh oleh siswa “ mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan juga sangat asyik serta senang atas edukasi yang diberikan“ ujar salah satu siswi yang bernama santika.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline