Enkripsi adalah proses mengamankan informasi dengan mengubahnya menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak memiliki kunci enkripsi yang tepat. Enkripsi digunakan untuk melindungi informasi yang dikirimkan melalui internet atau disimpan pada media penyimpanan seperti hard drive. Enkripsi memastikan bahwa hanya orang yang memiliki kunci enkripsi yang tepat yang dapat membaca informasi tersebut. Ada berbagai metode enkripsi yang digunakan, termasuk enkripsi simetris dan enkripsi asimetris.
1. Enkripsi simetris
Enkripsi simetris adalah metode enkripsi di mana satu kunci yang sama digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi informasi. Dengan enkripsi simetris, kunci enkripsi harus dibagikan kepada semua orang yang ingin bertukar informasi yang dienkripsi. Enkripsi simetris merupakan metode enkripsi yang cepat dan efisien, tetapi kelemahannya adalah bahwa kunci enkripsi harus dibagikan kepada setiap orang yang ingin bertukar informasi yang dienkripsi, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap pencurian kunci.
2. Enkripsi asimetris
Enkripsi asimetris adalah metode enkripsi di mana dua kunci yang berbeda digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi informasi. Salah satu kunci disebut kunci publik, yang dapat dibagikan kepada siapa saja, sedangkan yang lain disebut kunci pribadi, yang harus dikelola dengan sangat hati-hati dan hanya dapat diketahui oleh pemiliknya.
Enkripsi asimetris memungkinkan orang yang ingin bertukar informasi dienkripsi untuk melakukannya dengan aman, karena hanya pemilik kunci pribadi yang dapat mendekripsi informasi tersebut. Kelemahan dari enkripsi asimetris adalah bahwa proses enkripsi dan dekripsi lebih lambat dibandingkan enkripsi simetris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H