Lihat ke Halaman Asli

Puisi Gurita

Diperbarui: 23 November 2023   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Greenpeace

Sebuah puisi

Karya: Muhamad Abdul Aziz

GURITA

Kontestasi penuh intrik dalam ruang kotornya politik
Merasa jumawa karena berkuasa
Tertawa terbahak sedang rakyat terluka
Tanah-tanah yang terampas

Hingga hukum jadi tuli dan buta
Intervensi dan intimidasi pada demokrasi
Melahirkan noda amoral

Apakah kami telah merdeka ?
Tapi kenapa masih ada penindasan

Anak muda babak belur diwajah, berteriak dijalan
Megegang pagar kekuasaan

"MOSI TIDAK PERCAYA, MOSI TIDAK PERCAYA"

Asap mengepul
Tangan mengepal
Saling bersahut berteriak
Situasi krisis, otak yang kritis
Tubuh bemandi keringat
Udara yang panas

Api membara di aspal
Hingga langit menghitam dan kelam

Coretan tinta biru di kertas putih
Dan tangisan seorang ibu karena konsesi

Anak kecil menangis meminta susu
Ruang pengadilan dipenuhi antrian keluarga berpisah

Bisnis yang tutup diiringi PHK massal
Sampai ijazah tak laku untuk bekerja

Masih adakah harapan dan masa depan ?
Disaat semua orang selalu bertanya
Keadilan

Garuda yang sedang terluka
Karena ulah si Gurita
Lekaslah sembuh
Berkibar
Lalu terbang lagi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline