Lihat ke Halaman Asli

Situasi Penduduk Palestina dan Jeritan Gaza

Diperbarui: 18 November 2023   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Saadiah mufarreh

Berturut-turut pasukan Israel disertai tank menggerebek kompleks rumah sakit Shifa di kota Gaza dan dilaporkan menguasai beberapa bagian. Menurut direktur rumah sakit, bagian selatan kompleks tersebut rusak, termasuk departemen radiologi dan pasukan mengambil beberapa mayat dari dalam rumah sakit.

Rumah sakit dan tenaga medis secara khusus dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional (IHL) dan semua pihak yang berkonflik harus memastikan perlindungan mereka. Setiap operasi militer di sekitar atau di dalam rumah sakit harus mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan dan melindungi pasien, staf medis, dan warga sipil lainnya. Semua tindakan pencegahan harus dilakukan, termasuk peringatan efektif, yang mempertimbangkan kemampuan pasien, staf medis dan warga sipil lainnya untuk melakukan evakuasi dengan aman.

Pada tanggal 16 November, layanan telekomunikasi Gaza ditutup setelah perusahaan penyedia mengumumkan bahwa bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan generator telah habis. Selain itu, beberapa infrastruktur komunikasi di selatan Wadi Gaza terkena serangan dan rusak pada tanggal 14 November.

Badan-badan kemanusiaan dan responden pertama telah memperingatkan bahwa pemadaman listrik membahayakan keselamatan warga sipil dan penyediaan bantuan untuk menyelamatkan jiwa.

Serangan udara besar-besaran, penembakan dan pertempuran terus berlanjut selama 24 jam terakhir. Dalam salah satu serangan paling mematikan pada tanggal 15 November, sekitar pukul 18:00 (waktu salat magrib), sekitar Masjid Ihya' As Sunna di lingkungan As Sabra kota Gaza terkena serangan udara, dilaporkan menewaskan 50 orang dan melukai yang lainnya.

Pada tanggal 16 November, untuk hari kedua berturut-turut tidak ada truk yang memasuki Gaza dari Mesir. Hal ini disebabkan ketidakmampuan UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency) menerima dan mendistribusikan beban tambahan, karena kekurangan bahan bakar. Keterbatasan kapasitas operasional badan tersebut dialokasikan pada pasokan yang diterima pada hari-hari sebelumnya.

UNRWA juga mengumumkan bahwa karena terputusnya komunikasi, mereka tidak dapat mengelola atau mengoordinasi konvoi bantuan kemanusiaan mulai tanggal 17 November.

Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) memperkirakan bahwa pada tanggal 11 November, terdapat sekitar 807.000 warga Palestina yang tinggal di wilayah utara Gaza. Sekitar dua pertiga dari populasi sebelum perang di sana, sepertiga populasi lainnya sekitar 400.000 menurut perkiraan PCBS mengungsi ke selatan.

Kepala badan kemanusiaan utama PBB dan Komunitas Internasional menyatakan pada tanggal 16 November bahwa mereka "tidak akan berpartisipasi dalam pembentukan 'zona aman' di Gaza yang didirikan tanpa persetujuan semua pihak. Sambil menekankan kewajiban para pihak dan mengatakan untuk terus menjaga keselamatan warga sipil di mana pun mereka berada dan memenuhi kebutuhan penting mereka.

Akses Kemanusiaan (Jalur Gaza)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline