Lihat ke Halaman Asli

Teori Attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby

Diperbarui: 17 Januari 2025   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori Attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth adalah salah satu pendekatan penting dalam psikologi perkembangan yang berfokus pada hubungan emosional yang terbentuk antara anak dan pengasuh utama mereka (biasanya ibu).

1. **John Bowlby**:
   Bowlby adalah pelopor teori attachment. Ia mengemukakan bahwa hubungan emosional yang terjalin antara anak dan pengasuh sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak. Bowlby berpendapat bahwa attachment atau keterikatan ini adalah respons biologis dan adaptif yang membantu anak merasa aman dan terlindungi, yang pada gilirannya memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dunia dan mengembangkan keterampilan sosial. Menurut Bowlby, attachment memiliki beberapa tahap perkembangan, dimulai dengan keterikatan yang lebih universal pada bayi dan berkembang menjadi lebih spesifik terhadap individu pengasuh seiring berjalannya waktu.

2. **Mary Ainsworth**:
   Ainsworth, yang bekerja bersama Bowlby, memperluas teori attachment melalui penelitiannya yang terkenal dengan metode yang disebut *Strange Situation Procedure*. Dalam penelitian ini, Ainsworth mengamati perilaku bayi dalam situasi yang melibatkan perpisahan dan pertemuan kembali dengan ibu mereka. Berdasarkan pengamatan tersebut, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama attachment, yaitu:
   
   - **Secure Attachment (Keterikatan Aman)**: Anak merasa nyaman dengan kehadiran ibu dan menunjukkan rasa aman saat ibu ada. Ketika ibu pergi, anak merasa cemas, tetapi dengan cepat merasa tenang saat ibu kembali.
   - **Insecure-Avoidant Attachment (Keterikatan Tidak Aman-Avoidant)**: Anak tampak tidak terlalu terpengaruh oleh kehadiran atau perpisahan dengan ibu. Mereka cenderung tidak mencari kenyamanan pada ibu ketika terpisah.
   - **Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Keterikatan Tidak Aman-Ambivalent)**: Anak menunjukkan kecemasan yang tinggi dan sulit untuk merasa tenang, baik saat ibu ada maupun saat ibu kembali setelah perpisahan.

Kemudian, ada pula penelitian lanjutan yang mengidentifikasi **Disorganized Attachment (Keterikatan Terorganisir)**, di mana anak menunjukkan perilaku yang membingungkan atau bertentangan, seperti mendekati ibu tetapi dengan perilaku yang takut atau cemas.

Teori attachment ini telah memberikan wawasan penting tentang bagaimana pola hubungan awal antara anak dan pengasuh memengaruhi perkembangan emosional dan sosial anak di masa depan.Teori attachment yang dikemukakan oleh **John Bowlby** dan **Mary Ainsworth** sangat memengaruhi pemahaman kita tentang hubungan awal antara anak dan pengasuh serta dampaknya terhadap perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai kontribusi keduanya:

### **John Bowlby: Konsep Attachment**
John Bowlby mengembangkan teori attachment dengan dasar pemikiran bahwa hubungan emosional anak dengan pengasuhnya adalah bagian dari mekanisme biologis yang penting untuk kelangsungan hidup. Ia percaya bahwa attachment pada bayi merupakan respons terhadap kebutuhan akan keamanan dan perlindungan. Bowlby melihat attachment sebagai **sistem pengaturan biologis**, yang berkembang dalam dua bentuk utama: **attachment-seeking behavior** (perilaku mencari keterikatan) dan **attachment behavior** (perilaku melindungi keterikatan).

Bowlby berpendapat bahwa attachment pada masa bayi membentuk **internal working models** (model kerja internal) yang memengaruhi cara anak melihat diri mereka, orang lain, dan dunia di sekitar mereka. Model ini akan memengaruhi cara anak berinteraksi dengan orang lain sepanjang hidup mereka.

Bowlby mengemukakan tahapan perkembangan attachment, yang meliputi:
1. **Pre-attachment (0-6 minggu)**: Pada tahap ini, bayi belum menunjukkan keterikatan spesifik pada pengasuh, namun mereka menunjukkan respons sosial umum seperti menangis dan tersenyum untuk mendapatkan perhatian.
2. **Attachment in the Making (6 minggu - 6-8 bulan)**: Bayi mulai membangun hubungan emosional dengan pengasuh dan menunjukkan preferensi terhadap mereka.
3. **Clear-cut Attachment (6-8 bulan - 18-24 bulan)**: Anak mulai menunjukkan keterikatan yang jelas dengan pengasuh utama, seperti cemas saat ditinggalkan dan mencari kenyamanan.
4. **Formation of Reciprocal Relationships (18-24 bulan ke atas)**: Anak mengembangkan keterikatan yang lebih kompleks, dengan kemampuan untuk memahami dan merespons perasaan pengasuh.

### **Mary Ainsworth: Studi dan Klasifikasi Attachment**
Mary Ainsworth adalah seorang psikolog yang memperluas teori Bowlby dengan penelitiannya yang terkenal melalui eksperimen **Strange Situation**. Ainsworth berfokus pada cara bayi merespons perpisahan dan reuni dengan ibu mereka. Berdasarkan pengamatan tersebut, ia mengidentifikasi beberapa pola attachment utama yang menunjukkan bagaimana anak berinteraksi dengan pengasuh mereka dan bagaimana ini memengaruhi perkembangan mereka:

1. **Secure Attachment (Keterikatan Aman)**:
   - Bayi merasa aman dan nyaman dengan keberadaan ibu, dan menunjukkan ketergantungan yang sehat.
   - Ketika ibu pergi, bayi merasa cemas, namun akan tenang begitu ibu kembali.
   - Anak dengan attachment aman lebih percaya diri dalam mengeksplorasi lingkungan sekitar karena merasa dunia ini aman.

2. **Insecure-Avoidant Attachment (Keterikatan Tidak Aman-Avoidant)**:
   - Bayi menunjukkan sedikit atau tidak ada reaksi emosional terhadap perpisahan dengan ibu dan tidak terlalu mencari kenyamanan saat ibu kembali.
   - Ini menunjukkan bahwa anak tersebut mungkin merasa tidak dapat mengandalkan pengasuh mereka atau mengembangkan cara untuk menghindari ketergantungan emosional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline