Lihat ke Halaman Asli

Pakde Amin

Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Bayangan

Diperbarui: 27 November 2021   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BAYANGAN

Diriku hidup selalu berada disisi manusia
Yang menyertai dimanapun mereka berada
Hidupku diselimuti oleh kegelapan
Karena diriku adalah bayangannya.

Mungkin diriku adalah ukurannya
Sepanjang apa tubuhnya
Sepanjang apa langkahnya
Sepanjang itulah tubuhku

Namun kadang manusia tak menyadari
Bahwa diriku selalu menyertai
Tanpa mengenal malu mereka berbuat sesuatu yang memalukan
Karena dirinya tak pernah menyadari keberadaanku.

Hanya mereka yang sadar mampu melihatku
Mungkin semua mampu cuma tak paham kehadiranku

Diriku adalah dirinya
Apapun yang tersembunyi pasti diriku  tahu
Karena aku adalah bagiannya
Agar manusia mampu hidup dalam keseimbangan.

Diriku memang sekedar bayangan
Yang selalu terlihat gelap
Karena diriku seperti orang yang bersembunyi
Untuk memata matai kelakuan para manusia

Diriku memang sekedar bayangan
Yang tak pernah nampak terang
Karena diriku nampak jika ada sinar yang terang
Untuk selalu menjadi penerang kehidupan manusia.

Diriku memang sekedar bayangan
Yang tak pernah dapat di tekan atau diinjak
Karena diriku makhluk bebas namun terikat
Untuk selalu menjadi saksi bagi kehidupan manusia.

Oooiii... Sadarlah hai manusia
Hidup kita ternyata tak pernah sendiri
Karena ada yang menyertai manusia
Bukan hanya para malaikat-setan-ataupun yang lain.

Hati hatilah dalam kehidupan
Karena diri manusia terikat dengan bayangan
Dan bayangan bukan angan atau impian
Namun sesuatu yang dapat dibuktikan dengan logika rasional

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline