Lihat ke Halaman Asli

Bisnis Dropship di Dunia Maya, Why Not?

Diperbarui: 16 April 2016   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia bisnis sudah mencakup ranah online atau internet. Banyaknya bentuk bisnis online tentu saja memikat siapapun yang memiliki passion, atau setidaknya keinginan untuk memasuki dunia ini. Terlebih dengan adanya fakta bahwa ribuan para pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja pada tahun 2015 ini membuat banyak orang yang ‘dirumahkan’ tersebut mulai melirik dunia bisnis ketimbang dunia pekerjaan.

Modal adalah salah satu penghalang terbesar, selain tentunya kemampuan atau teknikmarketing (memasarkan) barang yang akan mereka jual. Banyak orang ingin memulai bisnis, namun tidak sedikit pula yang berpikiran bagaimana cara mereka mendapatkan modal besar agar dapat memulai dunia bisnis tersebut?

Dropship merupakan terobosan terbaru dalam dunia bisnis, terutama bisnis online. Sistemdropship ini hampir sama dengan reseller. Perbedaan mendasar antara dropship dan reseller adalah pada stok barang yang dijual. Umumnya, untuk menjadi seorang reseller suatu produk, seseorang diwajibkan untuk membeli barang dalam jumlah grosir dengan harga yang lebih murah ketimbang harga beli satuan untuk selanjutnya dijual kembali kepada konsumen. Oleh karena itu reseller memerlukan modal yang besar untuk membeli barang dalam jumlah grosir. Itu merupakan salah satu kelemahan menjadi reseller.  Dropship tidak perlu modal, karena sistem dropship hanya mengharuskan reseller dropship mentransferkan sejumlah uang apabila ada pesanan dari calon konsumen.

Sebagai gambaran, untuk memulai bisnis dropship biasanya calon reseller dropship hanya perlu menghubungi supplier barang yang banyak bertebaran di dunia internet. Ada beberapa yang menggratiskan, namun tak sedikit juga yang mewajibkan biaya pendaftaran dengan alasan agar reseller serius dalam menjalani kerjasama dengan supplier. Setelah ada kesepakatan antara reseller dropship dengan supplier, maka reseller dropship tinggal memasarkan produk, baik offline maupun online. 

Apabila ada order dari pembeli dan uang telah diterima reseller dropship, reseller dropship cukup menghubungi supplier agar barang pesanan dikirim ke alamat pembeli atas nama reseller dropship. Tentu hal ini dilakukan setelah reseller dropshipmentransfer  sejumlah uang ke rekening supplier. Barang sampai ke tangan pembeli, reseller dropship mendapatkan keuntungan tanpa stok barang, supplier mendapat keuntungan karena produknya terjual. Semuanya mendapat benefit.

Namun bukan berarti sistem dropship tidak memiliki kelemahan. Semua bentuk bisnis pasti ada kelebihan dan kekurangan. Diantara kekurangan dari sistem dropship adalah reseller dropship tidak dapat melihat kualitas barang yang dijual, karena ia hanya melihatnya melalui foto yang ada di website atau katalog fisik yang dikirim oleh supplier. Selain itu, harga produk yang ditawarkan pun lebih mahal. Hal ini dikarenakan reseller dropship biasanya tidak diberikan harga khusus oleh supplier. Harga untuk reseller dropship adalah harga pemesanan barang dalam jumlah satuan, sebagaimana yang tertera dalam website supplier.

Dan sekarang saatnya anda yang memutuskan, apakah ingin mencoba dunia bisnis dropship atau reseller dengan modal besar?

 

artikel ini juga dipublikasikan di blog personal saya di www.muhajiralkhawarizmi.wordpress.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline