Kelompok Mahasiswa KKNT Inovasi Teknologi Tepat Guna Universitas Hasanuddin berhasil melaksanakan program kerja pelatihan pembuatan alat penabur pupuk sederhana di Desa Tombolo, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng. Program kerja ini telah sukses dilaksanakan di Desa Tombolo pada Kamis, 25 Juli 2024 bertempat di kediaman salah satu warga desa.
Desa Tombolo merupakan salah satu wilayah pertanian di Kabupaten Bantaeng yang belum mampu memaksimalkan penggunaan teknologi pertanian, sedangkan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Saat ini, pemupukan tanaman masih dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan langsung tanpa bantuan alat. Kondisi tersebut memberatkan para petani karena disamping proses pemupukan yang lambat, mereka juga harus membungkuk dalam waktu yang lama sehingga dapat menyebabkan nyeri otot.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin mengusung program kerja pelatihan pembuatan alat penabur pupuk sederhana yang dapat meringankan pekerjaan para petani sekaligus menambah pengetahuan dan keterampilan mereka terkait pengembangan mekanisme pertanian melalui penerapan teknologi tepat guna berupa alat penabur pupuk yang bernilai ekonomis.
Kegiatan pelatihan dimulai dengan penyampaian materi guna mengenalkan terlebih dahulu manfaat, apa saja bahan yang dibutuhkan, dan kegunaan dari alat penabur pupuk sederhana ini. Selain itu, dibuatkan juga video tutorial mengenai tata cara merakit alat untuk kemudian ditonton bersama. Selanjutnya diberikan waktu kepada peserta pelatihan untuk bertanyaan jika masih ada yang belum dimengerti. Tahap terakhir dari kegiatan ini yaitu pelatihan langsung dengan melibatkan peserta secara aktif merakit sendiri hingga selesai agar mereka memahami dengan baik setiap proses pembuatan alat penabur pupuk sederhana.
Kegiatan ini disambut dengan baik oleh masyarakat Desa Tombolo, terlihat dari antusias peserta untuk terlibat langsung, peserta aktif bertanya, berdiskusi, dan terlibat dalam proses pembuatan alat sehingga menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan telah sukses menarik perhatian mereka dan berhasil menambah wawasan mereka terkait pemanfaatan teknologi tepat guna.
Cara kerja alat penabur pupuk sederhana ini adalah pupuk diisikan ke dalam paralon bagian atas, kemudian pupuk butir bergerak ke bawah mendekati lubang keluar. Ketika alat penabur pupuk ini ditekan, maka lubang keluar akan terbuka sehingga pupuk dapat keluar dengan mudah. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat ini juga sederhana, dapat dengan menggunakan bahan-bahan bekas dan juga bahan-bahannya mudah ditemui di toko bangunan terdekat.
Melalui program kerja ini, diharapkan para petani di Desa Tombolo dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka, terutama pada tanaman jagung. Hasil dari pelaksanaan pelatihan pembuatan alat penabur pupuk sederhana ini juga, diharapkan dapat diimplementasikan dan bermanfaat secara berkelanjutan. Selain itu, dengan adanya inovasi teknologi tepat guna seperti ini, diharapkan pertanian Indonesia dapat maju secara signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H