Lihat ke Halaman Asli

Transportasi Berkelanjutan

Diperbarui: 5 Juni 2023   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pembangunan perkotaan berkelanjutan memiliki tujuan untuk mengurangi polusi udara sebagai bagian dari tujuan pembangunan transportasi ramah lingkungan yang rendah karbon. 

Hal ini mendorong upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Untuk sektor transportasi adalah menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan untuk semua. 

Disamping itu, peningkatan keamanan  keselamatan lalu lintas diiringi dengan perluasan jangkauan konektivitas transportasi umum serta dapat ditingkatkan fasilitasnya sehingga dapat merespon masyarakat yang berkebutuhan khusus maupun para lansia.

Secara fungsi, transportasi sebagai salah satu sarana penunjang dari suatu pembangunan wilayah dengan memberikan pelayanan bagi peningkatan atau pengembangan diberbagai sektor seperti pertanian, perindustrian, perdagangan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan lain sebagainya.

Untuk bisa mendukung terwujudnya transportasi berkelanjutan. Setiap daerah atau kota harus mempunyai infrastruktur jalan yang baik sehingga dapat mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakatnya. 

Kualitas hidup ini mencakup terwujudnya kenyamanan, keselamatan, keamanan lingkungan tempat hidup, kesejahteraan masyarakat, aktivitas ekonomi, dan akses yang mudah dari masyarakat terhadap fasilitas transportasi yang terjangkau. Penggunaan fasilitas transportasi yang ada dipengaruhi oleh tata kelola dari suatu daerah atau kota. 

Aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas sosial, akan menimbulkan kebutuhan pergerakan yang menggunakan akses fasilitas transportasi. Lebih jauh, suatu dserah atau kota yang membangun infrastruktur-infrastruktur jalan dengan presentasi yang cukup besar terhadap luas kota, harus diimbangi dengan penyediaan transportasi publik, sarana berjalan kaki untuk pejalan kaki, dan lajur sepeda.

Transportasi berkelanjutan memiliki kaitan yang erat dengan pilar lingkungan. Dampak dari sistem transportasi terhadap lingkungan sangat signifikan, menghabiskan sekitar 20% - 25% konsumsi energi dan menghasilkan emisi CO2 Emisi gas rumah kaca dari sektor transportaso. Angka tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan sektor lain yang menggunakan energi. 

Transportasi berkelanjutan mencakup banyak hal, seperti kendaraan, bahan bakar sebagai energi penggerak kendaraan, infrastruktur, jalanan, jalur rel, jalur udara, jalur laut, kanal, pemipaan, terminal, operasional transport, logistik, transit, dan lainnya. Transportasi berkelanjutan sangat berkaitan dengan sistem transportasi yang efektif dan efisien. Sehingga dapat berdampak positif terhadap lingkungan semaksimal mungkin.

Penerapan green transport dengan green vehicles yang memanfaatkan energi bahan bakar terbarukan serta teknologi yang tinggi akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan seperti emisi gas buang dan polusi udara. 

Penerapan dari green vehicle antara lain dengan berupaya untuk membiasakan masyarakat agar bisa menggunakan transportasi umum seperti Bus Rapid Transit (BRT) yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan menggunakan sistem diesel-electric hybrid, kereta listrik, penggunaan sepeda, sampai dengan berjalan kaki. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline