Lihat ke Halaman Asli

Menggali Pembelajaran "Tarjamah"

Diperbarui: 9 Desember 2018   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Salah satu  pelajaran yang harus dikuasai bagi pelajar Bahasa arab yaitu tarjamah. Tarjamah merupakan hal yang sangat penting untuk memahami Bahasa arab. Tarjamah adalah proses mentranslate sebuah tulisan berbahasa arab ke Indonesia. Oleh karena itu, ketika seorang pelajar Bahasa arab mampu mentarjamah sebuah tulisan berbahasa arab ke Indonesia, maka akan memudahkan mereka dalam memperoleh pelajaran atau informasi.

Untuk bisa menerjemah, ada beberapa hal yang harus dikuasai terlebih dahulu. Tanpa menguasai hal-hal tersebut seorang pelajar akan kesulitan dalam menerjemah. Diantara hal-hal tersebut adalah mufrodat, nahwu, shorf dan lain sebagainya. Ketiga hal tersebut merupakan pokok/inti yang sangat mempengaruhi tarjamah seorang pelajar Bahasa arab.

Mufrodat merupakan modal awal bagi pelajar Bahasa arab yang ingin mempelajari dan menguasai Bahasa arab.  Arti kata mufrodat adalah kosa kata. Ada beberapa pembelajaran yang membantu untuk menguasai mufrodat yang banyak yaitu seperti mutarodifat (persamaan kata) dan mutadhodat (lawan kata). Dengan memiliki mufrodat yang banyak, akan memudahkan dalam menerjemah bahkan memudahkan dalam kalam. 

Kemudian nahwu juga sangat penting. Ketika seseorang tidak mengerti tarkib-tarkib dan tidak bisa menentukan kedudukan sebuah kata atau kalimat, maka pasti akan terjadi kesalahan saat menerjemah. Banyak yang terjemahannya kurang tepat dan kurang baik karena belum memahami nahwu. Sebagai contoh, ketika menemukan jumlah "aina qolamuka? Ista'arohu shodiqy". Banyak yang menerjemahkannya "dimana penmu? Meminjamnya temanku". Terjemahan ini bukannya salah, hanya saja ada kekurang tepatan. Yang lebih tepat yaitu "dimana penmu? Dipinjam temanku". Ada banyak lagi tarki-tarkib dan kedudukan kalimat dalam ilmu nahwu yang tentunya mempengaruhi dalam menerjemah.

Ketika menerjemah, yang perlu diperhatikan juga yaitu shorf. Shorf merupakan perubahan bentuk kalimat dan maknanya juga berubah. Banyak juga yang salah dalam menerjemah karena shorf. Sebagai contoh, kata "karoma" artinya mulia ketika mendapat tambahan tasydid menjadi "karroma" maka artinya menjadi memuliakan. Ada banyak lagi perubahan-perubahan kata yang terjadi dalam shorf sehingga mengharuskan seorang pelajar bahasa arab menguasainya. 

Untuk bisa menerjemah dengan baik minimal bisa menguasai ketiga hal tersebut. Akan tetapi, menjadi lebih baik jika menguasai semua cabang-cabang ilmu bahasa arab. Dengan menguasai semua cabang-cabang ilmu bahasa arab, maka kualitas tarjamah kita menjadi sangat baik bahkan tidak diragukan lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline