Lihat ke Halaman Asli

MUH RAFLIIRFANDI

Suka jelajah hal hal yang unik

Pemudaran Bahasa Daerah Terkhusus Bahasa Bugis dan Makassar di Kota Metropolitan

Diperbarui: 14 Februari 2022   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Perlu kita ketahui bersama bahasa lokal adalah suatu alat komunikasi yang ada di suatu daerah tertentu yang menjadi konsumsi daerah tertentu. Contohnya saja bahasa Bugis dan Makassar yang terdapat di daratan Sulawesi Selatan. 

Bahasa ini dulunya di gunakan dalam berkomunikasi antar penduduk sebelum di sahkannya bahasa Indonesia sebagai persatuan Indonesia melalui kongres besar pada pada tanggal 28 Oktober. Yang kala itu para pemuda Indonesia menyepakati bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa sebap, di Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang olehnya itu memiliki bahasa lokal yang berbeda-beda di setiap wilayah. 

Jikalau pemuda pada saat itu tidak mengadakan kongres maka bangsa Indonesia akan bingung untuk menjelajahi negeri ini dengan 700san bahasa daerah lokal yang pastinya akan kerepotan dalam menguasai kesemuanya untuk berlibur di daerah tetangga.

Sekarang yang saya amati di kota metropolitan sudah banyak pemuda yang gengsi menggunakan bahasa Bugis dan Makassar sebap pandangan mereka terasa terlalu kuno untuk menggunakan bahasa daerah dalam bergaul apa lagi di tengah kerumunan oranga banyak.

Bahkan ada beberapa daerah yang bahasa ibunya bukan lagi bahasa daerah melainkan sudah menggunakan bahasa Indonesia. Salah ka kita pemuda menggunakan bahasa Indonesia ? Tidak salah malahan justru lebih bagus dengan menggunakan basa Indonesia maka mereka secara langsung memiliki rasa nasionalis terhadap bangsa Indonesia. Namun, bahasa daerah jangan dilupakan begitu saja karna, akan memudarkan suatu budaya dibidang bahasa. 

Bagusnya anda fasih menggunakan Bahasa persatuan dan menjunjung tinggi bahasa lokal anda agar ciri khusus dari daerah anda akan dapat lebih mudah dikenali pada saat berbicara. 

Malah diriku pernah mendapati salah satu teman yang keturunan Bugis tapi tidak mengerti bahasa Bugis itu sendiri. Inilah peristiwa yang sangat memprihatikan secara tidak sadar budaya lisan bukan lagi memudar tetapi sudah hilang pada generasi nya apa lagi kalau keturunan nya kedepan pasti bahasa Bugis akan tinggal menjadi cerita pengantar tidur, bahasa Makassar pun begitu nasipnya.

Saya salut dengan para kelompok budayawan yang melestarikan budaya dengan begitu tekun Tampa rasa malau dalam berbahasa daerah di tengah kerumunan sebap dia paham akan pentingnya bahasa daerah yang akan mencerminkan daerah kita.

Minimal seseorang bisa mengetahui daerah kita dengan bahasa atau logat yang digunakan. Biarpun kita menggunakan bahasa Indonesia pasti ada ada saja logat atau cengkok daerah kita yang menempel.

Seperti bahasa Bugis di daerah Bone dan sekitarnya bahasa disana condong sangat halus dan mendayu Dayu. 

Begitu pun bahasa Makassar daerah pesisir pantai yang memang cengkoknya condong agak keras sebap faktor geografis yang membuat Masyarakat pesisir yang dominan bahasanya agar besar dan kalau kita cermati itu terdengar kasar namun tidak begitu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline