Lihat ke Halaman Asli

Wow! Mahasiswa Undip Atasi Limbah dengan Reusable Totebag

Diperbarui: 10 Februari 2022   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dikutip dari IDN TIMES JATENG https://jateng.idntimes.com/news/jateng/anggun-puspitoningrum-1/gerakan-wegah-nyampah-tekan-produksi-sampah-plastik-di-semarang/2 

"Pulau Jawa setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik. Sampah-sampah itu 3 juta ton bisa diolah, 5 juta ton tidak terkelola, dan 2,6 juta ton dibuang ke aliran sungai. Sedangkan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang juga mencatat rata-rata produksi sampah pada tahun 2021 di Ibu Kota Jawa Tengah mencapai 800--900 ton per hari. Dari jumlah itu sampah plastik menyumbang 18 persen dari total produksi sampah per hari, sedangkan sisanya ada sampah organik 61 persen, dan sampah lain-lain sebesar 21 persen". 

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa penggunaan plastik sangatlah besar khususnya di Semarang. Jika dilihat akan dampak kedepannya yang akan ditimbulkan dari sampah plastik, maka diperlukan cara untuk mensiasatinya. Pemerintah Kota Semarang sendiri juga sudah melakukan upaya dengan cara mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Semarang Nomor 27 Tahun 2019 tentang Pengendalian Sampah Plastik yang sudah dikeluarkan sejak bulan Juni 2019 lalu. 

Dalam Perwal itu disebutkan bentuk plastik yang akan dilakukan pengendalian yaitu kantong plastik, sedotan, pipet plastik dan styrofoam. Sedangkan pelaku usaha yang dimaksud adalah hotel, toko modern, restoran dan penjual makanan. Pengecualian dilakukan bagi yang belum bisa menemukan alternatif lain selain plastik.

Untuk itu kami Tim 1 KKN UNDIP mendukung penuh adanya peraturan terserbut dengan mengadakan sosialisasi penggunaan plastik serta membagikan totebag, sedotan stainless steel. Cara ini diharapkan dapat mengubah perlahan pola hidup masyarakat yang masih gemar menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga selaras dengan salah satu poin SDGs, yaitu poin 15 dan 16 dimana berkaitan tentang live on land dan live below water

Dokpri

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline