Lihat ke Halaman Asli

Muh Rifqi Halim

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Konseling Individual Sebagai Solusi Masalah Orang Introvert

Diperbarui: 28 Oktober 2018   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap pribadi manusia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Berdasarkan sifatnya secara garis besar manusia dapat dibagi jadi dua jenis yaitu Introvert dan Ekstrovert. Manusia yang memiliki sifat introvert, maka dia akan suka memendam setiap perasaan yang dia rasakan dan pikirannya tidak akan diutarakan kepada orang lain atau singkatnya orang yang introvert adalah orang yang bersifat tertutup. Sebaliknya manusia yang bersifat ekstrovert akan selalu mengutarakan pikirannya kepada orang lain dan selalu terbuka untuk berhubungan dengan orang-orang baru.

Orang yang bersifat ekstrovert lebih mayoritas dibanding dengan orang yang bersifat introvert. Karena itu, realitanya orang yang introvert akan sering mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. 

Orang yang menjadi korban bullyan kemungkinan besar adalah orang yang introvert. Hal ini terjadi karena orang ekstrover seringkali mengaggap orang yang introver sebagai orang yang aneh karena tidak mau membuka diri dengan orang lain. Walhasil, orang yang telah menjadi korban bullyan akan mengalami trauma psikis dan dikhawatirkan akan mengganggu kinerja akal dan pikirannya.  

Berangkat dari masalah ini, maka dibutuhkanlah strategi layanan bimbingan dan konseling. Dari beberapa strategi layanan bimbingan dan konseling yang ada, maka strategi yang dianggap paling sesuai untuk mengatasi masalah tersebut adalah Konseling Individual. 

Konseling individual merupakan proses belajar melalui hubungan khusus dalam wawancara yang dilakukan seorang konselor terhadap konseli. Konseling Individual dilakukan secara pribadi oleh konselor dan konseli sehingga konseli dapat merasa rileks terhadap konselor dan dapat mengutarakan seluruh  beban fikirannya.

Menurut Cavanagh (1982), dalam melakukan konseling individual ada 3 tahapan yang harus dilalui. Pertama, tahap awal, di tahap awal konselor hendaknya mencoba membuat konseli merasa percaya padanya dengan melakukan pendekatan humanis. Setelah konselor mendapatkan respect dari konseli, maka mulailah konselor untuk mewawancarai agar dapat mengidentifikasi sebab-sebab masalah yang dialami konseli.

Kedua, tahap pertengahan. Pada tahap ini, konselor mendalami pokok masalah konseli dan berusaha mencari tahu tentang bagaimana sikap konseli terhadap lingkungan sekitarnya sehingga konselor dapat mengambil suatu kesimpulan sebagai akar masalah konseli. Kemudian, dari masalah tersebut, konselor memberikan suatu arahan sebagai solusi mengatasi masalah yang dialami konseli.

Ketiga, tahap akhir. Di tahap akhir konselor menyimpulkan masalah dan memberikan solusi bagaimana bersikap terhadap masalah yang dialami konseli. Serta memberikan semangat kepada konseli dalam menjalani kehidupan.

Bukti keberhasilan konseling individual ini dapat dilihat dari menurunnya kecemasan konseli setelah berdialog dengan konselor. Tujuan utama dari konseling individual adalah adanya perubahan sikap positif klien setelah menjalani proses konseling.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline