Lihat ke Halaman Asli

Muh. Taufik

belajar dan terus belajar memperbaiki diri

Teknik Advokasi Anggaran

Diperbarui: 14 Juli 2021   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata advokasi dalam bahasa sehari-hari belum cukup popular digunakan. Namun kita sering mendengar nasehat atau saran.Sifatnya dapat bermakna meminta,mengarahkan dan memberikan motivasi kepada seseorang atas suatu hal yang dihadapi.Misalnya ketika anda memberikan nasehat kepada kekasih tentang bagaimana dia akan bertemu dengan orang tua anda. Hanya dalam advokasi, memberi saran, nasehat itu tetap diberikan baik ketika diminta atau tidak.Untuk lebih jelasnya, pengertian advokasi adalah :

  • Advokasi adalah kerja dari seorang advokad yang juga berarti aksi mendukung,membela atau mendorong perubahan.
  • Advokasi diartikan sebagai pemberian dukungan terhadap sesuatu atau pekerjaan atau kerja seorang advokad.
  • Advokasi merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi terjadinya perubahan dalam kebijakan publik.

Jadi advokasi adalah suatu proses terencana yang sistematis yang dilakukan untuk mendorong terjadinya suatu perubahan, khususnya yang berkaitan dengan anggaran dengan jalan mempengaruhi para pembuat kebijakan baik dipusat maupun daerah.

Ada beberapa tahapan yang biasanya dilakukan dalam melakukan advokasi anggaran yaitu :

  1. Mengumpulkan dan merumuskan isu

Isu dapat diperoleh dari berbagai sumber,misalnya media massa,pihak-pihak yang terlibat ataupun dari hasil kajian atau penelitian.

  1. Menyiapkan bahan sebagai alat advokasi

Ini penting sebagai bahan tuntutan. Bentuknya bisa berupa data hasil penelitian, analisis maupun hasil pelacakan terhadap pengelolaan anggaran.

2. Mengidentifikasi aktor-aktor kunci

Aktor kunci bisa berasal dari eksekutif, legislative, tokoh masyarakat, tokoh LSM atau tokoh dibelakang layar tapi memiliki cukup besar pengaruh dalam pengambilan kebijakan.

  1. Memetakan potensi dan ancaman

Analisis potensi dan ancaman penting untuk mengetahui potensi peluang dan ancaman yang akan dihadapi.

  1. Menentukan pilihan strategi/cara-cara advokasi
  2.  Kooperatif (kerjasama dengan pengambil kebijakan)

Þ Konfrontatif (tidak bekerjasama dengan pengambil kebijakan)

Þ Proaktif (mendahului sebelum sebuah kebijakan diputuskan)

Þ Reaktif (merespon sebuah kebijakan)

  1. Melaksanakan agenda advokasi

Agenda harus disesuaikan dengan momentum dan jadwal yang terencana.

  1. Melakukan monitoring dan evaluasi

Fungsinya untuk menyusun ulang rencana yang telah dilaksanakan.

Isu Advokasi Anggaran

 Mark up anggaran

Penambahan biaya untuk proyek tertentu dengan menambah harga diatas harga sewajarnya, misalnya harga 5 juta dibuat menjadi 10 juta.Ini biasanya dilakukan ketika mengisi Daftar Isian Proyek (DIP) pada tahap penyusunan anggaran.

Duplikasi anggaran

Pembuatan anggaran ganda dengan menciptakan dua jenis anggaran padahal yang dimaksud adalah sama. Misalnya anggaran Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Padahal kedua proyek tersebut adalah sama.

Anggaran fiktif

Pembuatan laporan keuangan palsu,seolah-olah proyek telah dilaksanakan.

Penyimpangan alokasi anggaran

Alokasi anggaran tidak sesuai dengan peruntukan, misalnya anggaran bencana menjadi biaya perjalanan bupati.

 Pilihan startegi advokasi anggaran

  • Advokasi Proaktif adalah strategi yang berifat koperatif yang biasanya dilakukan sebelum sebuah kebijakan ditetapkan atau disahkan. Tehnik yang biasa digunakan adalah :
    1. Lobby.

Sebuah kegiatan advokasi untuk mempengaruhi para pengambil keputusan agar mau memberi dukungan terhadap sudut pandang kita.


    1. Hearing

Untuk mensosialisasikan gagasan dan mencari masukan atau menyerap pandangan masyarakat atau pengambil kebijakan di seputar isu yang menjadi perhatian.


    1. Kampanye

Kegiatan dalam rangka mensosialisasikan ide, pandangan, gagasan tentang suatu kebijakan tertentu yang bertujuan untuk mendapat dukungan publik.

  • Advokasi Reaktif, advokasi yang cenderung konfrontatif sebagai respon terhadap sebuah kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.
    1. Demonstrasi, sebelum demontrasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
      • Apa tujuan demontrasi?
      • Siapa yang akan terlibat?
      • Berapa jumlah orang diharapkan dapat terlibat dalam demonstrasi?
      • Apakah ada kemampuan untuk mengendalikan massa agar tidak anarkhis?
      • Apa dampak yang ditimbulkan dari demonstrasi?
      • Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi penangkapan?
      • Siapa yang akan membela secara hukum?
    2. Boikot.

Suatu tindakan pembangkangan atau penolakan untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Tanpa bentuk kekerasan.Biasanya diawali dengan deklarasi


    1. Tuntutan hukum.

Hal ini dapat dilakukan baik dengan menggunakan legal standing maupun tindak pidana korupsi.

Beberapa tips untuk kampanye

Media pers merupakan alat kampanye yang efektif digunakan dalam mendiseminasikan isu-isu yang sedang di advokasi karena media media pers mempunyai penyebaran yang cukup luas, sehingga dapat mempengaruhi masyarakat maupun para pembuat kebijakan.Bentuk kerjasama yang dilakukan berupa press release, konferensi pers dan penulisan artikel.

Tips Membangun Kerjasama dengan Pers

  • Membangun komunikasi dengan pers. Langkah awal adalah dengan memperkenalkan siapa kita dan apa maaksud serta tujuan kita.Berikutnya adalah berdiskusi dengan mereka guna menyampaikan isu-isu yang sedang anda dorong.Untuk hal ini, anda dapat mengundang mereka atau proaktif berkunjung kemeja redaksi pers.
  • Berupaya menjadi sumber informasi dan koreksi bagi pers.
  • Menciptakan momen yang memicu pers terus menulis berita-berita anggaran yang anda inginkan.
  • Bersama dengan pers melakukan peran sebagai watchdog (pengawas) terhadap kebijakan-kebijakan anggaran dan kasus-kasus penyimpangan anggaran.

Tips Kampanye Melalui Radio

Radio merupakan salah satu alat kampanye yang efektif digunakan dalam mendissiminasikan isu-isu yang sedang anda advokasi karena radio mempunyai penyebaran yang cukup luas, sehingga dapat mempengaruhi masyarakat maupun para pembuat kebijakan. Bentuk kerjasama yang dilakukan berupa talk show dan dialog interaktif. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerjasama dengan stasiun radio adalah sebagai berikut:

  • Pilih Stasiun Radio yang disenangi masyarakat.
  • Pilih waktu yang tepat sesuai dengan isu yang akan diadvokasi.
  • Persiapkan materi advokasi dengan baik.
  • Persiapkan nara sumber yang berkompeten dalam bidangnya.

Tips kampanye melalui Televisi

Televisi merupakan alat kampanye yang efektif digunakandalam mendesiminasikan isu-isu yang sedang anda advokasi karena mempunyai penyebaran yang cukup luas,sehingga dapat mempengaruhi masyarakat maupuna para pembuat kebijakan. Bentuk kerjasama yang dilakukan berupa talk show dan dialog interaktif. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerjasama dengan stasiun TV adalah sebagai berikut:

  • Pilih Stasiun TV yang disenangi masyarakat.
  • Pilih waktu yang tepat sesuai dengan isu yang akan diadvokasi.
  • Persiapkan materi advokasi dengan baik.
  • Persiapkan nara sumber yang berkompeten dalam bidangnya.

Tips kampanye melalui leaflet dan brosur

Leaflet dan brosur juga merupakan alat kampanye yang efektif dalam mendisiminasikan isu-isu yang sedang di advokasi. .Dalam leaflet dapat didepkripsikan lebih jelas isu yang diadvokasi.

Cara membuat Leaflet dan Brosur Efektif

ü Ciptakan kata-kata yang menarik dan mudah diingat

ü Ciptakan layout yang menarik

ü Tentukan lokasi penyebaran leaflet dan brosur

ü Bahan brosur harus agak tahan lama.

Tehnik Pengembangan Strategi Advokasi

Ada 9 pertanyaan kunci yang perlu diperhatikan dan yang harus dibedakan adalah antara taktik dan strategi. Taktik adalah suatu tindakan khusus misalnya pengedaran petisi, penulisan surat, penggelaran protes. Strategi adalah sesuatu yang lebih besar suatu peta keseluruhan yang memberikan arah pada penggunaan alat-alat.

Sembilan kata kunci itu adalah :

1. Apa yang anda inginkan atau tujuan-tujuan strategis.

2. Siapa yang dapat melakukannya

3. Apa yang ingin mereka dengar.

4. Dari siapa mereka perlu mendengar pesan itu.

5. Bagaimana membuat khalayak mendengarkan pesan itu.

6. Apa yang kita miliki.

7. Apa yang perlu kita kembangkan.

8. Bagaimana memulai.

9. Lakukan evaluasi.

*(tulisan ini terbuka untuk ditambah dan dikoreksi)

(disajikan dalam pelatihan KPMD PNPM MP 2007)

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline