Lihat ke Halaman Asli

Perancangan Pengujian Subtantif terhadap Piutang

Diperbarui: 2 April 2016   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Piutang : Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang biasanya disajikan dalam neraca piutang usaha dan piutang non-usaha.

Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian piutang usaha di neraca :

- Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat di tagih dari debitur.

- Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha maka harus di cantumkan neto di neraca tersebut.

- Jika piutang usaha bersaldo material, harus di sajikan rinciannya di neraca.

- Piutang usaha yang bersaldo kredit harus disajikan dalam kelompok utang lancar.

- Jika jumlahnya material, piutang nonusaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha.

Tujuan pengujuan subtantif dalam piutang usaha :

- Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang.

Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo piutang yang dicantumkan dineraca, ia harus memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan akuntansi yang mendukung informasi piutang yang di sajikan di neraca.

- Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline