Pagi itu aku bersama istri ikut mengantarkan ketiga anakku untuk menuju ke salah satu obyek wisata. Tujuan utama ke obyek wisata kali ini tidak semata-mata untuk rekreasi namun lebih tepatnya sebagai lanjutan acara asrama di tempat ngaji anak-anak.
Sudah menjadi tradisi di tempat ngaji di daerahku itu, pada musim liburan semester selalu diadakan asrama pengajian bagi anak usia TK hingga SMP. Apalagi dalam menjelang tahun baru, kegiatan asrama wajib dilakukan sebagai cara untuk mengkarantina anak-anak dan remaja agar tidak hanyut dalam perayaan tahun baru yang cenderung tidak mencerminkan budaya keislaman.
Perayaan tahun baru tidak luput dari terompet dan kembang api. Apakah tidak tahu kalau kesukaan dari pesta api itu banyak dilakukan oleh kaum majusi yang menyembah api. Meniup terompet yang banyak digemari oleh kaum nasrani. Lalu budaya apa yang mencerminkan keislaman di perayaan tahun baru itu.
Kegiatan wisata dalam rangka asrama pengajian ini sudah sering dilakukan di tempatku. Pada tahun lalu kegiatan serupa dilakukan di Pantai Teluk Awur. Sedangkan untuk tahun ini adalah di obyek wisata Karang Jahe atau sering disebut sebagai wisata bahari Wisata Karang Jahe Beach (KJB).
Perjalanan menuju ke Wisata Bahari KJB
Dengan menggunakan 4 mobil, saya bersama rombongan melaju dengan santai menuju lokasi Wisata Karang Jahe Beach (KJB). Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam dari Godong- Grobogan tibalah saya beserta rombongan di obyek wisata KJB yang berada di Desa Punjulharjo Kec. Rembang atau lebih tepatnya berada jalan pantura jalan Rembang - Lasem Km 75.
Asrama Ngaji di Wisata Bahari KJB
Setelah memasuki gapuro yang bertuliskan Desa Punjulharjo, betapa terkejutnya aku. Jalan masuk ke parkir mobil dialihkan ke lapangan yang cukup luas. Ini menandakan membludaknya pengunjung KJB. Hal yang senada juga aku rasakan yang begitu banyak pengunjung yang keluar dari lokasi.
Sebenarnya pemilihan obyek wisata di KJB ini mengingat obyek wisata ini belum begitu popular sehingga tidak banyak pengunjungnya. Sehingga diobyek wisata itu dapat dilakukan pembinaan pada anak-anak yang ikut asrama. Karena kondisi yang tidak memungkinkan maka kegiatan asrama hanya melakukan sholat dhuhur dan ashar secara berjamaah saja.
Dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat di negara kita begitu pentingnya memanfaatkan libur tahun baru yang dipergunakan untuk bersenang-senang ke tempat wisata meskipun jauh lokasinya. Seperti pengunjung wisata bahari ini yang datang tidak hanya warga sekitar namun juga ada yang dari Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Purworejo. Hal ini dapat saya amati dari plat mobil yang tengah parkir di sana.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H