Lihat ke Halaman Asli

Mugniar

Mamak Blogger

Hubungan Antara Subyek Perkasa dan Obyek Penggoda

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Percakapan imajiner tentang masalah nyata:

Tanya: Ada iklan oli, di situ ada tiga komponen: produk, subyek perkasa berupa laki-laki pengendara motor dan obyek penggoda berupa perempuan berkulit kuning langsat nan mulus yang memperlihatkan belahan dada sekaligus pahanya. Nah, Kamu tahu apa hubungan logis dari ketiganya?

Jawab: Tidak ada.

T: Tidak ada? Lha, kenapa diiklankan seolah ketiganya berhubungan secara logis?

J: Tidak tahu. Hubungannya bukan hubungan logis.

T: Lantas, hubungan apa dong ?

J: Hubungan syahwat.

T: Hubungan syahwat?

J: Iya. Sebenarnya kasihan juga si subyek perkasa itu. Dan ada yang tak beres dengan si pembuat iklan. Atau malah semuanya tidak beres.

T: Memangnya kenapa?

J: Kasihan dong. Laki-laki kan selalu dilambangkan sebagai makhluk yang mengedepankan logika. Pastinya laki-laki tak mau disebut sebagai makhluk yang mengedepankan emosi, tapi bukan berarti juga laki-laki itu makhluk yang tak memiliki rasa/emosi. Banya juga laki-laki yang peka/halus perasaannya. Nah, di iklan itu koq mau mengedepankah syahwat, berarti logikanya dilemahkan dong.

T: Kalau si obyek penggoda, bagaimana?

J: Ya, kasihan juga. Perempuan kan identik dengan makhluk yang mengedepankan rasa/emosi. Bukan berarti tak memiliki logika lho ya. Malah ada perempuan yang lebih logis dari laki-laki. Koq mau di iklan itu diientikkan dengan syahwat, emosi dan logikanya sekaligus dilemahkan.

T: Apa ada orang yang mau membeli produk yang antar-komponennya tidak memiliki hubungan logis, melainkan syahwat?

J: Tidak tahu.

T: Lantas, kalau dalam iklan itu, syahwat dikedepankan. Apakah mereka ehm ... kuat syahwatnya?

J: Entah. Kau jawablah sendiri.

T          : ?!?!?!?!?!?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline