Tanggal 16 Agustus lalu saya berkesempatan mengunjungi ajang sosialisasi mengenai tiga Program Kegiatan Bina Lingkungan (PKBL). Program ini merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) andalan dari Bank Mandiri sejak tahun 2007 yang terdiri atas:
- Wirausaha Muda Mandiri (WMM)
- Mandiri Young Technopreneur
- Mandiri Bersama Mandiri (MBM) Challenge
MC acara itu adalah Fitriadi, salah seorang alumni Wirausaha Muda Mandiri. Ia menjelaskan bahwa acara hari itu di-support oleh WMM Forum yang beranggotakan para alumni WMM. Fitriadi ini merupakan pengusaha furniture yang sudah merasakan manfaat dari pendampingan yang diberikan oleh Bank Mandiri selama ia mengikuti program WMM.
[caption id="attachment_354426" align="aligncenter" width="404" caption="Dari kiri-kanan, atas-bawah: Fitriadi, Sugiamin, Firman Telo, A. Arham Bunyamin, Goris Muttaqin, dan Masril Koto"][/caption]
Diharapkan ke depannya, WMM bisa semakin menyebarkan virus berwirausaha di kalangan muda. Selanjutnya beberapa nara sumber dihadirkan ke hadapan hadirin. Pertama-tama Pak Sugiamin selaku Business Development Manager Bank mandiri Wilayah X. Lalu para alumni WMM mengemukakan kesan dan pengalaman mereka selama terlibat dalam program WMM. Tak ketinggalan juga pak Masril Koto, penggagas Bank Petani di Sumatera Barat.
Firman Telo
Lelaki muda berbadan besar ini akrab disapa Firman Telo. Nama lengkapnya adalah Firmansyah Budi Prasetyo. Ada kata Telo sebagai julukannya karena ia merupakan pengusaha telo/tela/singkong goreng.
Firman yang alumni WMM tahun 2008 ini menjabat sebagai National President WMM Forum. Setelah hadirin disuguhi video kisah perkembangan bisnisnya sejak dibina oleh Bank Mandiri, Firman menjelaskan tentang program WMM.
Kata Firman, program ini tak hanya kompetisi tetapi ada pula program pendampingan dan pembinaan. Dalam rangka hal tersebut, peserta diberikan aneka pelatihan dari para ahli di bidangnya masing-masing, seperti Etika Bisnis, Pelatihan Waralaba, Pelatihan Negosiasi dan Presentasi, dan Pelatihan Public Speaking.
Para peserta WMM bahkan dipertemukan dengan investor dan juga difasilitasi untuk beriklan di media massa nasional.
Andi Arham Bunyamin
Anak muda yang sukses dengan bisnis percetakan dan advertising Kretakupanya ini mengawali usahanya di tahun 2006, saat ia masih duduk di bangku SMA. Arham merupakan pemenang kedua kategori Jasa pada kompetisi WMM tahun 2010.
Ia mengatakan bahwa Bank Mandiri tak setengah-setengah melakukan pendampingan. Follow up yang diterimanya sungguh luar biasa. Konsultan bisnis yang menanganinya kini adalah konsultan yang juga menangani Singapore Airlines.
[caption id="attachment_354427" align="aligncenter" width="410" caption="Alumni WMM menjawab pertanyaan hadirin"] [/caption]
Goris Muttaqin
Sosok muda asli Garut dengan segudang prestasi entrepreneurshipnya ini (bisa dibaca di sini) menjelaskan tentang MBM Challenge. Singkatnya MBM Challenge adalah, bagaimana memecahkan masalah sosial dengan pendekatan kewirausahaan. Caranya adalah dengan melakukan dua hal yaitu: pemberdayaan masyarakat sekitar dan kelembagaan.
Goris menceritakan di Garut, ia dan kawan-kawannya menggerakkan petani, memonitor perkembangannya, dan melakukan capacity building.
Melalui program MBM Challenge, para wirausahawan muda dibekali dengan modal untuk dapat memberdayakan masyarakat. Selain itu mereka juga dilatih untuk menjadi pemimpin dan memobilisasi.
Masril Koto
Masril Koto adalah pendiri Bank Tani atau Bank Petani dalam bentuk Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKMA) Prima Tani di Nagari Koto Tinggi, Baso, Agam, Sumatera Barat. Dia bersama teman petani lainnya merintis lembaga keuangan itu sejak tahun 2002, namun setelah empat tahun kemudian (2006) baru resmi didirikan setelah Masril dan kawan-kawan petaninya mendapatkan pelatihan keuangan dalam bentuk akutansi sederhana dari Yayasan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas (AFTA), Padang. Sistem bank yang didirikannya itu diadopsi oleh pemerintah dan menjadi cikal bakal Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) nasional.
[caption id="attachment_354428" align="aligncenter" width="410" caption="Penonton menyimak dengan antusias"]
[/caption]
Orasi Masril Koto memukau hadirin. Gurauannya mengundang tawa keras. Tapi pesan yang disampaikan lelaki sederhana ini begitu dalam. Ia menceritakan kisah suka-dukanya dalam membangun Bank Petani. Proses yang dilaluinya begitu panjang dan berliku. Mulai dari meyakinkan banyak orang tentang ide luar biasanya hingga melaksanakannya, termasuk ketika meyakinkan Bank Indonesia, ia sampai berdebat alot.
Kini Bank Petani yang dimiliki, diatur, dan diurus oleh petani itu di seluruh Sumatera Barat sudah tersebar sebanyak 580 unit. Pegawai yang dipekerjakan sebanyak 1.500 orang, merupakan anak-anak petani. Yang memanfaatkannya sekitar 200.000 orang.
Bank Petani melayani kegiatan simpan-pinjam. Produknya adalah bermacam-macam tabungan yang disesuaikan dengan kebutuhan keluarga petani: tabungan ibu hamil. Tabungan pendidikan, tabungan kepemilikan Ipad untuk anak-anak petani, dan tabungan niat naik haji.
Terakhir, Masril Koto menyampaikan 3 pesan kepada siapa pun yang hendak melakukan social entrepreneurship seperti dirinya:
- Hargai proses. Jangan mimpi kerja hari ini, besok sudah jadi.
- Tersandung itu biasa.
- Ini kerja keyakinan. Utuhkan keyakinan kepada Tuhan.
Mengenai Program Wirausaha Muda Mandiri
Program Wirausaha Muda Mandiri merupakan salah satu kontribusi Bank Mandiri bagi pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia, yang diwujudkan secara berkesinambungan dan fokus pada generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa.
Kategori peserta WMM, dibagi menjadi 2, yaitu :
- Mahasiswa Program Diploma (usia maksimum 28 tahun)
- Sarjana dan Mahasiswa Program Pascasarjana dan Alumni (maksimum 35 tahun)