Lihat ke Halaman Asli

Mugi Rahayu

Admin Engineering / PT TD. Automotive Compressor Indonesia

Ketika Etika Lebih Penting daripada IPK

Diperbarui: 13 Maret 2023   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nabi Muhammad saw. ditegur oleh Allah swt. karena bermuka masam pada orang buta. Padahal orang buta tidak mampu meilhat ekspresi Sang Nabi. Namun Allah murka sehingga menunda pemberian wahyu atau petunjuk kepada Nabi selama beberapa hari"

Pukul 07.30 setelah bel berbunyi, nampak beberapa karyawan di kantor sudah bersiap duduk di depan layar monitor berukuran 21 inchi. Ada pula yang terlihat melakukan standing meeting sebagai sarana komunikasi dan koordinasi  sebelum melakukan aktivitas rutin di lapangan.

Panggil saja Pak Kusnadi, salah seorang karyawan anak perusahaan ASTRA yang sudah bekerja hampir 40 tahun-an. Fisiknya yang masih gagah meskipun rambutnya sudah banyak yang memutih karena dipenuhi oleh uban, tak menyurutkan langkah beliau untuk tetap berkontribusi terhadap perusahaan. Pagi itu beliau sudah bersiap dengan membawa kamera dipinggangnya lengkap dengan kelengkapan APD  yang sudah terpasang di anggota badannya. Sesaat hendak melangkahkan kakinya keluar, tiba-tiba terdengar suara memanggilnya,

"Pak Kus, ini laporan apaan?" terdengar pekik nada suaranya meninggi.

"Emmm itu laporan yang diminta Bapak kemarin siang," jawab Beliau gugup.

"Saya minta format yang baru, kenapa ini masih pakai format yang lama? Mana mau dipake meeting pagi ini lagi, huft," terdengar kesal.

"Yaudah biar Saya aja yang ngerjain, Bapak lanjutin aja kerjaan yang laen!" lanjutnya dengan muka yang masih terlihat kesal.

Mendengar semua itu, Fulanah hanya terdiam di pojokan. Nampak ada rasa iba terhadap Pak Kusnadi, namun tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan perilaku kasar bosnya. Bosnya merupakan Asisten Senior Manager di perusahaan tersebut. Dia juga merupakan lulusan S1 teknik Universitas Al-Anbiya Jakarta. Diam-diam Fulanah mengajak berdiskusi rekan-rekan satu timnya untuk membahas perilaku kurang sopan santun Si Bos.

Sementara itu Pak Kusnadi melanjutkan pekerjaannya, patrol berkeliling pabrik untuk memeriksa kondisi kelayakan AC, mengecek kondisi kelayakan fasilitas ruang VIP, mengecek ruang meeting room, mengecek musholla bahkan kantin tak luput dari pemeriksaannya di check sheet yang selalu dia bawa kemana-mana saat patrol. Setelah pagi berkelling, baru di sore harinya beliau dijadwalkan untuk mengajar materi SHE kepada karyawan-karyawan yang baru direkrut.

Bel berbunyi, menunjukkan jam kerja yang sudah usai. Pak Kusnadi pun bergegas meninggalkan meja kantor, mengendong tas ransel berwarna hitam keabu-abuan seraya berjalan menuju parkiran. Melewati lorong penyemprotan sambil menyapa satpam yang berjaga sebelum akhirnya sampai di depan sepeda motor Honda Beat  yang terparkir berjajar dengan kendaraan karyawan lainnya. Honda Beat pun melaju di tengah-tengah kawasan. Setelah berkilo-kilo meter perjalanan ditempuh, Pak Kusnadi memarkirkan sepeda motornya di depan gedung Pondok Pesantren Tahfidz. Nampak seseorang berwajah mirip dengannya menghampiri.

"Assalamualaikum Abi," sapanya sopan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline