Bibir pantai kini berbalik senyumannya.
Gulungan ombak menyeret kematian.
Bangkai-bangkai tergeletak membengkak dan meledak.
Pohon-pohon kelapa layu disengat bau busuk
Bibir pantai telah lebam
terpukul arus daratan.
Perahu nelayan menjadi puing
diterpa badai mesin yang nyaring
Kita telah memanah mata laut yang berkaca-kaca;
ketika melihat tubuhnya menjadi wisata
Kita berjalan di lekuk bibir pantai yang jontor
berburu bulu-bulu matahari yang tertinggal di langit.
Sementara buih-buih telah menjadi air mata yang longsor
dan kita menginjak-injak bagai bandit
Bibir pantai pecah-pecah
karena dijilat lidahnya sendiri;
melembabkan dengan air liur yang telah berminyak;
sebab kita kencingi
Jakarta, Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H