Lihat ke Halaman Asli

Kuning Hitam

Komunitas Ranggon Sastra

Guru

Diperbarui: 31 Desember 2019   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah murid bandel yang disekolahkan di bumi.
Hari-hari adalah jam belajar yang tak pernah berhenti.
Sering kutinggalkan pelajaran berulang kali
untuk pergi mengunjungi rental nafsu nafsi.

Aku adalah murid yang tak tahu diri
segala yang kudapati tak pernah kupakai rapi.
Ilmu kubuang pada wajah guruku sendiri
lalu kencing di tempat kakinya berdiri.

Kepada guruku yang baik hati
aku tulis sajak ini atas pengakuanku selama ini.

Ketika aku di bawah pohon
tanganmu menjadi daun yang membelai kepalaku.
Kaubilang padaku:
     "Jangan kaulubangi payungmu"

Kauselalu mengingatkanku
untuk memberi makan tempat sampah.
Kaubilang padaku:
     "Itu adalah peliharaanmu"

Ketika aku di pematang sawah
tubuhmu menjadi gubuk yang menaungi tubuhku.
Kaubilang padaku:
     "Yang kau lihat sekelilingmu itu adalah tubuhmu"

Jakarta, November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline