Lihat ke Halaman Asli

Kuning Hitam

Komunitas Ranggon Sastra

Mari Ikut Aku Sebentar

Diperbarui: 27 November 2019   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kekasih.
Mari ikut aku sebentar ke bawah pohon
mari kita sama-sama menyaksikan guguran daun yang lanjut usia:
Jatuh di atas pangkuan tanah.

Mari ikut aku sebentar ke dalam hutan
mari kita sama-sama mempertanyakan tumbang pohonan gagah bertuah:
Jatuh di atas perut tuan tanah.

Mari ikut aku sebentar ke tengah sawah
mari kita saling bergandengan menyusuri setapak yang kehilangan arah:
Tersesat di antara jalan amarah.

Mari ikut aku sebentar ke dermaga
mari kita saling berdekapan memandang perahu yang sedang menepi saat fajar:
Mendatangkan syukurnya kehidupan.

Mari ikut aku sebentar ke pesisir
mari kita memadukan kasih kita kepada pasir yang terpisah dari garam:
Mengeluarkan air mata kerinduan.

Mari ikut aku sebentar ke atas karang
mari kita bernyanyi bersama untuk semua yang telah tumbuh dari kehidupan:
Menjadi bunga-bunga kebahagiaan.

Jakarta, 26 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline