Lihat ke Halaman Asli

Mugiarni Arni

guru kelas

Cerpen Ketika Musibah Menyapa

Diperbarui: 8 Februari 2024   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar pixabay.com gratis 

Cerpen 

Ketika Musibah Menyapa

Langit pagi begitu cerah, mentari menyapa dengan hangat. Laras bersiap untuk memulai harinya. Hari ini dia akan melakukan perjalanan ke luar kota untuk menghadiri sebuah seminar. Perjalanan panjang menanti, namun Laras tidak merasa khawatir. Dia yakin semuanya akan baik-baik saja.

Di tengah perjalanan, sebuah kecelakaan tak terduga terjadi. Sebuah mobil menabrak mobil Laras dengan keras. Laras tersadar dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Dia terjebak di dalam mobil, panik dan ketakutan.

Pikiran Laras berkecamuk. Dia bertanya-tanya mengapa musibah ini harus terjadi padanya. Dia ingin menikmati hidup dalam ketenangan, tanpa rasa sakit dan penderitaan.

Namun, kenyataan berkata lain. Musibah telah menyapa. Laras tidak bisa menghindarinya. Dia harus menerima kenyataan pahit ini.

Air mata mengalir di pipinya. Laras merasa sedih dan kecewa. Dia tidak tahu harus berbuat apa.

Tiba-tiba, dia teringat sebuah kalimat yang pernah dia baca: "Ketika musibah menyapa, janganlah kamu bersedih hati. Hadapilah dengan tegar dan ikhlas. Yakinlah bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang tersembunyi."

Kalimat itu memberikan kekuatan baru bagi Laras. Dia berusaha untuk tegar dan ikhlas menerima kenyataan. Dia yakin bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan hamba-Nya.

Laras berdoa memohon pertolongan Tuhan. Dia memohon agar diberikan kekuatan untuk melewati masa sulit ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline