Buah Matoa
Oleh Mugiarni
Nara berjalan-jalan di pasar tradisional dekat rumahnya. Ia sedang mencari buah matoa. Ia sudah lama ingin mencoba buah khas Papua itu, tetapi ia takut mahal.
Nara berhenti di depan sebuah lapak yang menjual buah-buahan. Ia melihat ada beberapa buah matoa yang tertata rapi di dalam keranjang. Buah-buah itu berwarna hijau kekuningan dengan kulit yang mulus.
Nara menghampiri penjual buah tersebut.
"Bu, berapa harga buah matoanya?" tanya Nara.
"Rp25.000 per kilogram," jawab penjual buah itu.
Nara terkejut. Harganya lebih mahal dari yang ia kira. Ia hanya memiliki uang Rp50.000.
"Maaf, Bu, saya tidak punya uang segitu," kata Nara.