Cinta yang Tak Terlupakan
Oleh Mugiarni
Pagi itu, seperti biasa, aku bangun pukul 05.00 WIB untuk bersiap-siap berangkat kerja. Namun, kali ini rasanya berbeda. Ada perasaan yang mengganjal di dadaku. Aku merasa ada yang hilang.
Aku pun turun ke bawah untuk membuat kopi. Saat sedang menyiapkan kopi, aku melihat foto istriku di dinding. Aku tersenyum memandangi fotonya. Istriku, namanya Rini, adalah wanita yang paling aku cintai di dunia ini.
Kami menikah sudah lima tahun dan memiliki seorang anak perempuan yang berusia tiga tahun. Rini adalah sosok istri yang sempurna. Dia selalu sabar dan pengertian, baik kepadaku maupun kepada anak kami.
Aku pun meminum kopiku sambil terus memandangi foto Rini. Aku teringat kembali bagaimana kami pertama kali bertemu. Saat itu, aku sedang menghadiri sebuah acara kantor. Rini adalah salah satu panitia acara tersebut.
Aku langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Rini adalah wanita yang cantik, anggun, dan memiliki kepribadian yang baik. Kami pun mulai berkencan dan akhirnya menikah.
Kehidupan kami pun bahagia. Kami selalu saling mencintai dan mendukung satu sama lain. Kami membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.
Namun, kebahagiaan itu harus berakhir secara tragis. Dua tahun yang lalu, Rini meninggal dunia dalam kecelakaan mobil. Aku masih ingat dengan jelas bagaimana aku menerima kabar tersebut.
Aku seperti orang yang kehilangan akal. Aku tidak percaya bahwa Rini sudah tiada. Aku pun menangis sejadi-jadinya.