Lihat ke Halaman Asli

Mugiarni Arni

guru kelas

Cerpen Nak, Makan Tumis Daun Mengkudu

Diperbarui: 25 Oktober 2023   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar pixabay.com

Cerpen

Nak, Makan Tumis Daun Mengkudu

"Nak, makan tumis daun mengkudu," Mama menyodorkan sepiring tumis daun mengkudu di depanku.

"Daun mengkudu? Pahit, Ma," kataku sambil mengerutkan dahi.

"Pahit itu obat, Nak. Daun mengkudu banyak khasiatnya. Bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, dan lain-lain," jelas Mama.

Aku menghela napas. "Baiklah, Ma. Aku coba."

Aku mengambil sesendok tumis daun mengkudu dan memasukkannya ke dalam mulutku. Ternyata, rasa pahitnya tidak seburuk yang aku bayangkan. Bahkan, ada sedikit rasa manisnya.

"Enak, Ma," kataku sambil tersenyum.

"Aku senang kalau kamu suka," kata Mama sambil tersenyum juga.

Cara Membuat Tumis Daun Mengkudu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline