Lihat ke Halaman Asli

Mugiarni Arni

guru kelas

Peran Adelia: Gadis Berkepang Dua

Diperbarui: 15 September 2023   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Peran Adelia: Gadis Berkepang Dua

Pada Hari Kunjung Perpustakaan tanggal 14 September 2023 di Bioskop Perpustakaan, Adelia, seorang gadis kampung berkepang dua, tak sengaja menabrak Tuan Tanah Bongkok, seorang tokoh kaya raya di desa tersebut. Kejadian ini memberikan sentuhan tak terduga pada acara tersebut dan membawa ketegangan dalam cerita.

Adelia merasa sangat ketakutan meskipun sudah dengan cepat meminta maaf pada Tuan Tanah Bongkok. Wajahnya yang polos dan kebingungannya menambah kompleksitas momen tersebut, menciptakan situasi yang menarik di tengah acara Hari Kunjung Perpustakaan. Tuan Tanah Bongkok, meskipun kaya raya, menunjukkan sikap yang tak terduga, dan reaksi-reaksi selanjutnya dari mereka berdua menjadi salah satu sorotan paling menarik dari acara ini.

Setelah insiden tersebut, Adelia dengan cepat mengadu pada orangtuanya tentang kejadian tersebut. Dia merasa perlu melaporkan insiden ini kepada mereka sekaligus memohon perlindungan. Orangtuanya, yang sangat peduli pada keselamatan dan kebahagiaan putri mereka, merespons dengan serius terhadap situasi ini. Mereka menyarankan putrinya di dekat sumur tua di seberang desa.

***

Tuan Tanah Bongkok mendapatkan hidayah. Dirinya jatuh sakit hingga badannya bongkok.

Momen penting dalam cerita ini. Dalam percakapan yang penuh empati, mereka menjelaskan bahwa putrinya adalah seorang gadis yang baik hati yang tak sengaja menabrak Tuan Tanah Bongkok, dan mereka mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Orangtua Adelia menekankan betapa mereka sangat menghargai perdamaian di desa dan ingin menjaga hubungan yang baik dengan semua tetangga mereka.

Tuan Tanah Bongkok, meskipun awalnya marah, mulai memahami bahwa insiden tersebut adalah kecelakaan dan melihat sikap rendah hati dari Adelia dan keluarganya. Setelah berbicara panjang lebar, mereka akhirnya mencapai kesepakatan untuk memaafkan Adelia dan menjaga kedamaian di desa. Ini menggambarkan nilai-nilai kebijaksanaan dan persatuan di masyarakat mereka.

Mengatasi ketegangan awal, cerita ini dapat berkembang ke arah yang lebih positif, dengan Adelia dan Tuan Tanah Bongkok menjadi teman atau bahkan rekan dalam mendukung kegiatan perpustakaan dan pengembangan desa yang lebih besar. Ini juga dapat mengilustrasikan bagaimana pemahaman dan komunikasi yang baik dapat mengatasi perbedaan dan memperkuat hubungan antar anggota masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline