Lihat ke Halaman Asli

Muflih Zaki

Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling di UHAMKA

Pemberdayaan Keluarga Pak Haerudin untuk Melanjutkan Usaha Jahit

Diperbarui: 20 Januari 2023   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jakarta—Pandemi covid-19 saat ini sudah berkurang sejak datang ke Indonesia pada awal tahun 2020 tepatnya dibulan Maret. Walaupun pandemi covid sudah tidak ramai, tetapi kita masih harus waspada dengan menerapkan protocol kesehatan supaya kesehatan kita tetap terjaga. Pandemi juga berdampak besar kepada  perekonomian beberapa warga Indonesia khususnya para kaum dhuafa.

Keluarga bapak haerudin merupakan salah satu dari sekian banyak warga di Indonesia yang terkena phk saat awal pandemic menyerang. Kehidupan bapak haerudin yang awalnya memiliki pekerjaan sebelum pandemi berubah menjadi tidak memiliki pekerjaan. Ditambah, pada saat awal tahun sempat terjadi banjir yang menyebabkan alat alat mesin jahit yang digunakan bapak haerudin rusak dan hilang.

Kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi BK 2020 yang beranggotakan Muflih Muzzaki Hibatullah, Vania Azzahra Octaviani, Zacky Fathurohman Albasit mengadakan kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa yang termasuk program Uhamka dalam Teologi al-maun yang ada di Muhammadiyah.

Bantuan dalam pemberdayaan tersebut dilaksanakan di daerah Jl. Binawarga No.RT.2, RT.7, Rawajati, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12750. Tepatnya di kediaman keluarga Bapak haerudin.

Bapak Haerudin merupakan kepala keluarga dari keluarganya. Dia dan istrinya memiliki keterbatasan yaitu sama sama tunawicara. Bapak haerudin memiliki tanggungan 1orang istri dan 1 orang anak yang mana ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Alhamdulillahnya anaknya tidak memiliki keterbatasan seperti dengan kedua orangtuanya. 

Pekerjaan bapak haerudin sehari hari yaitu menjahit di tempat jasa jahit seseorang. Sebelumnya, saat awal pandemic bapak haerudin memiliki pekerjaan yang sama yaitu menjahit. Tetapi di phk karena masa saat itu sangat sulit untuk kegiatan diluar. 

Tetapi pada akhirnya karena pandemic sudah sedikit berkurang, bapak haerudin mendapatkan pekerjaannya kembali sehingga bisa menghidupi keluarganya. Pendapatan yang bapak haerudin peroleh itu tidak menentu, bisa Rp700.000 atau kurang, tergantung dari ramainya pesanan di tempat jasa jahit tersebut. Dalam membantu keluarga Bapak Haerudin. Kelompok kami mengadakan penggalangan dana dengan membuat proposal dan pamphlet yang disebar melalui media social milik kami.

Puji syukur alhamdulillah, Penggalangan dana yang kami lakukan kurang lebih 2 bulan mendapat total donasi sebesar Rp 2.830.000

Kami melakukan kegiatan penyaluran bantuan ini sebanyak dua kali. Yang pertama pada tanggal 15 januari 2023, kami memberikan mesin obras pada saat tahap pertama dan pada tahap kedua pada tanggal 18 Januari 2023 kami turun memberikan bantuan berupa alat alat jahit lainnya beserta bantuan kebutuhan pangan berupa sembako. Dari dana yang telah digunakan, sebagian dari sisanya kami tidak berikan secara langsung. Melainkan kami akan memantau kembali yang mana jika nanti ada yang kurang, kami bisa membeli alat alat jahit lainnya untuk mendukung jasa jahit yang akan dibuka oleh bapak Haerudin secara mandiri.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline