Lihat ke Halaman Asli

Menanti Mentari Pagi

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13855312621577031690

Sesuai dengan saran ki Majnun dalam memulai untuk menulis, saya belajar dari membuat status facebook yang kemudian saya kembangkan walau dengan cara yang masih sangat sederhana dan tentu masih banyak kekurangan atau kesalahan. Tulislah apa yang kau sukai yang menjadi minat anda. dan ini mencoba menulis entah bentuknya apa. puisi atau bukan entahlah... inilah coretan saya di pagi hari saat menanti mentari pagi.

[caption id="attachment_280565" align="aligncenter" width="500" caption="ilustrasi : mentari pagi di desa karangnangka banyumas / dok. pribadi"][/caption] Hari ini aku berjalan tiada tujuan Akupun melangkah tanpa arah Berlarian mengejar ketiadaan Melewati persawahan bersama kesepian

Hingga aku terduduk di pojok tanah lapang Menikmati udara segar karunia Tuhan Gelaran permadani hijau yang kupandang Merenung akan hiruk pikuk kehidupan

Pagi ini tampak terang Layaknya hati yang padang Namun kurasa ada yang kurang Tak seperti hari-hari yang telah menghilang

Mentari pagi yang menyinari bumi tak kunjung datang Langit seolah dibalut awan hitam yang mencekam Gunung pun menghilang Ada Apakah ini gerangan?

Begitu jugakah hati dan perasaanku ini... Sunyi yang menghiasi dalam diri Terkadang melangkahpun tak pasti Seakan masih kehilangan jati diri

Bangunlah... Bangkitlah dari nyenyak tidurmu Sungguh Tuhan begitu sayang pada dirimu Janganlah terjerat dalam ikatan roda kehidupan Percayalah bahwa siang kan berganti malam Masa suram kan beralih masa yang menyenangkan

Biarkanlah mentari pagimu bersembunyi dalam kabut misteri Ia tidak akan berhenti menyinari hingga dirinya mati Menjemput keabadian Tuhan sejati

Biarkanlah kabut itu datang menyelimuti hatimu dengan tenang Karena ku yakin sinar hatimu mampu menembus tembok keras kehidupan

Jangan hanya terdiam bersama keadaan Sudah saatnya kamu buat perubahan

Loch... Kok masih menulis lagi Ayo jangan sia-siakan waktu yang akan datang Sambut mentari pagi yang menghilang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline