- Mufidhatul Ulliya
- Hawa Cinthya Nisa
- M. Bagas Banija Athayasyah
Dalam KBBI Literasi diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca, kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengertahuan kecakapan hidup.
Menurut data dari OECD (oragnisation for Economic Co-operation and Development) pada tahun 2019 tingkat literasi di Indonesia masih jauh tertinggal dibawah rata rata.
Padahal pada tahun 2018 Indonesia berada tepat dibawah skor rata-rata OECD yaitu 487. Penurunan ini disebabkan kurangnya minat dan dorongan masyarakat Indonesia tentang pentingnya literasi.
Dilansir dari media perpustakaan kemendagri "Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62", ujar Staf ahli Menteri dalam negeri (Menadagri), Suhajar Diantoro pada Rapat kordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021. UNESCO memberikan standar untuk setiap orang agar memiliki buku baru minimal 3 setiap tahun.
Bahkan negara Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan China, rata-rata memiliki 20 buku baru bagi setiap orang. Tentu hal ini seharusnya membuat Indonesia tertantang untuk meningkatkan budaya literasi sejak dini.
Padahal angka buta huruf cenderung menurun dalam satu dekade.
Penyebab tingkat literasi di Indonesia rendah karena :
1. Kurangnya pemahaman dan dukungan keluarga dalam budaya literasi sejak dini.
2. Ketersediaan buku yang masih terbatas dan tidak merata bagi beberapa daerah di Indonesia.
3. Selain dalam lingkungan keluarga, tentunya lingkungan masyarakat juga berperan penting dalam membiasakan budaya literasi.