Banyumas ikut serta dalam kegiatan Festival Payung Indonesia 2015 dengan mengirimkan perajin dan pelukis payung kertas dari Kalibagor. Kerajinan payung kertas yang sudah cukup dikenal dari dulu bahkan sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Perkembangan Payung kertas Kalibagor beriringan dengan pembangunan Pabrik Gula Kalibagor yaitu sejak tahun 1838 M.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat namun tidak memutus usaha payung kertas yang telah turun temurun dari generasi ke generasi. Saat ini masih bisa kita temui home indutry di grumbul asinan desa kalibagor kecamatan Kalibagor Banyumas.
Produksi payung kertas Kalibagor ada 2 macam, yakni Payung prah dan menuran. Payung menuran biasanya dimanfaatkan sebagai peneduh bagi orang meninggal saat diantar ke makam dan payungnya lebih besar. Sedang payung prah dipakai untuk nisan di kuburan. Dalam perkembangannya, payung kertas juga dimanfaatkan untuk peralatan pentas bagi seniman.
Untuk pemasaran sendiri Payung Kertas Kalibagor banyak di kirim ke wilayah Banyumas, Cilacap sampai Kebumen. Bahkan ada juga dari Yogyakarta, Bali, Jakarta, Tangerang serta daerah-daerah lain di Indonesia.
Perhatian Pemerintah Kabupaten Banyumas terhadap payung kertas dalam mendukung promosi telah dilakukan dengan adanya Banyumas Extravaganza Tahun 2015 dengan Tema Payung Kertas Kalibagoran.
Dan berikut adalah beberapa kreasi para seniman dalam mengembangkan Payung Kertas Kalibagoran.
Gadis Pembawa Payung
Rombongan Pembawa Payung Kertas Kalibagoran
Gadis Lima Payung dari SMA Negeri 1 Purwokerto
Trio Payung Kalibagoran
Keindahan Lukisan pada Payung Kalibagoran