Setiap pasangan pasti mengharapkan terciptanya kebahagiaan dalam keuarga dan pastinya tampa masalah. Tapi di sisi lain kita sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan.
Dari kesalahan tersebut akan menimbulkan konflik-konflik yang akan di hadapi. Apabila dari masing-masing pasanga tidak saling membenahi kesalahan tersebut, bahkan sampai berlarut-larut. Maka akan menciptakan masalah yang lebih besar bahkan hingga memutuskan untuk bercerai. Beberapa masalah bisa merubah kehidupan rumah tangga, terkecuali suami istri bisa menghadapi dan menyelesaikan dengan kepala dingin.
Konflik yang terjadi dalam keluarga sangat memicu terjadinya perceraian. Mengingat peningkatan perceraian di Indonesia yang begitu pesat, sebaiknya suami da istri saling menyadari dan saling mengingatkan atas kesalahan masing-masing karena tidak semua permasalahan keluarga akan selesai dengan perceraian.
Adanya perceraian ini juga akan menciptakan sebuah masalah bagi anak. Dimana anak harus mengorbankan perasaannya. Yang pasti anak menghadapi orang tua bercerai akan merasa kaget, sedih, cemas, marah pada waktu yang bersamaan.
Perceraian juga dapat menyisahkan luka kepada anak mungkin saja akan terus dibawa hingga ia dewasa. Sebagian anak akan mengalami kemunduran dalam belajar, mungkin juga anak tidak akrab dengan kedua orang tuanya ketika dewasa. Walaupun sebagian anak bisa melewati masa stres dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H