BERKURANGNYA KONSENTRASI SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Konsentrasi merupakan suatu pemusatan fungsi jiwa kita pada suatu objek seperti pikiran, perhatian, dan sebagainya ( Djamarah 2008). Sedangkan konsentrasi dalam belajar ialah suatu kemampuan dalam memusatkan pikiran terhadap pembelajaran dan mengenyampingkan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan materi pembelajaran.
Konsentrasi menjadi faktor utama dalam pembelajaran sebagai modal utama supaya memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran. Kemampuan konsentrasi siswa yang baik dapat membuat siswa mengingat, melanjutkan serta mengembangkan materi pembelajaran yang telah siswa pelajari.
Menurut Nugraha konsentrasi merupakan suatu tindakan dan memusatkan perhatian seseorang dalam sebuah kegiatan. Dengan hal tersebut akan menambah pemahaman dalam materi pembelajaran. Paham dan mengerti materi pembelajaran berpengaruh pada keberlanjutan siswa pada jenjang selanjutnya untuk membantu siswa dalam menjalani proses pembelajaran.
Nugraha pun berpendapat jika konsentrasi ini memiliki beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi di dalamnya yakni :
•Memusatkan pikiran kita pada suatu objek dengan kondisi yang nyaman, tenang, serta mendengar kan apa yang disampaikan
•Motivasi diri supaya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
•Rasa khawatir dan tertekan akan mengganggu fokus dan perhatian pada objek yang akan kita pahami nantinya
•Gangguan internal dan eksternal seperti masalah ekonomi, keluarga, dan takut yang berlebih yang tentunya dapat mempengaruhi proses pembelajaran karena pikiran yang bercabang kemana-mana.
Konsentrasi mempunyai banyak manfaat didalamnya salah satunya ialah dapat mengendalikan pikiran kita yang semula berpikir secara tidak teratur kini bisa dikendalikan sesuai kebutuhan dan kepentingan serta dapat membantu membandingkan mana yang baik dan juga penting. Setelah kita dapat menguasai konsentrasi dengan baik maka perlahan rasa percaya diri akan meningkat karena kemampuan pada diri kita pun ikut meningkat. Ketika seseorang berkonsentrasi maka kegagalan atau ketakutan dalam diri akan berkurang. Hal ini disebabkan karena dengan berkonsentrasi dapat menjaga informasi yang telah didapat ataupun diperlukan maka hasil yang nanti akan di dapat bisa maksimal.
Banyak orang yang masih menganggap bahwa fokus dan konsentrasi adalah dua hal yang sama, padahal kenyataannya di antara keduanya terdapat perbedaan. Fokus lebih kepada seseorang yang melihat suatu objek secara jelas dan terperinci sehingga nantinya bisa mendapatkan hasil yang diinginkan. Sementara konsentrasi ialah orang tersebut menyadari tindakan yang dilakukan nya dan berusaha menjauhi pikiran yang tidak ada hubungannya dengan objek atau materi yang sedang dilakukan.
Dalam dunia pendidikan terutama pada jenjang Sekolah Dasar konsentrasi menjadi faktor penting bagi siswa dalam menjalani proses pembelajaran. Tetapi kenyataannya tidak mudah untuk menanamkan aspek konsentrasi ini pada siswa apalagi di zaman globalisasi ini yang telah dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor negatif yang menyebabkan konsentrasi siswa semakin berkurang.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran dikelas diantaranya yaitu :
1.Ketika guru menjelaskan masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan dan malah mengobrol ataupun bercanda bersama temannya
2.Suasana kelas dapat memudarkan fokus anak untuk berkonsentrasi dalam memahami proses belajar.
3.Beberapa siswa malas belajar dan lebih memilih untuk tidur daripada mengikuti pembelajaran
4.Banyak alasan izin keluar ketika proses belajar berlangsung dan akhirnya menghambat materi yang disampaikan oleh guru serta tidak mencapai target belajar.
5.Beberapa siswa ada yang malah menggambar, menyanyi tidak jelas tanpa memahami materi yang tengah di sampaikan oleh guru.
Dari beberapa faktor permasalahan di atas yang mempengaruhi pada konsentrasi siswa dalam pembelajaran, lingkungan siswa pun berpengaruh pada konsentrasi siswa. Lingkungan keluarga siswa ialah faktor utama dalam menunjang pola perilaku anak dan cara berpikir mereka dalam proses pembelajaran. Jika di lingkungan keluarga nya saja siswa tidak diajarkan hal-hal yang baik maka kedepannya dia tidak akan melakukan hal baik. Masalah keluarga pun menjadi aspek utama dalam mempengaruhi siswa dalam berpikir dan berkonsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung nanti nya.
Siswa pada masa kini cenderung tidak tertarik pada pembelajaran yang tengah dilakukan oleh mereka, karena cara penyampaian nya yang monoton dan terlalu membosankan mengakibatkan siswa tidak fokus serta berkonsentrasi untuk memperhatikan pembelajaran.
Maka dari itu peran guru disini sangat penting karena bukan hanya sebagai pengajar tetapi guru juga mempunyai peran sebagai konselor. Guru sebagai tempat dalam mengatasi psikologis anak memang perlu dilakukan karena tidak sedikit anak sekarang terutama di Sekolah Dasar yange mulai berkurang konsentrasi belajarnya.
Permasalahan internal dan eksternal yang membuat anak kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran yang akhirnya berpengaruh terhadap hasil yang didapatkannya. Penggunaan gadget yang berlebih menjadi masalah pokok berkurangnya konsentrasi belajar, Karena seperti kita ketahui gadget memang suatu hal yang tidak bisa di pisahkan dalam diri manusia. Orang tua sekarang cenderung tidak acuh pada anaknya sehingga tidak mengetahui perkembangan belajar anaknya. Maka dari itu wajar anak sekarang kurang berkonsentrasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Terlalu banyak memberi tugas pada anak pun itu bukan suatu solusi untuk meningkatkan atau mengembalikan lagi konsentrasi belajar anak malah sebaliknya anak jadi tertekan dan stress karena tuntutan yang diberikannya sehingga mempengaruhi hasil yang didapatnya.
Guru perlu membuat suasana kelas dan belajar anak yang nyaman sehingga nantinya konsentrasi anak bisa berjalan dengan baik. Sistem pengajaran nya pun bisa diselingi dengan permainan agar anak tidak bosan dan mengantuk selama proses pembelajaran. Bangun keaktifan anak dengan cara tanya jawab mengenai materi pembelajaran yang tengah dilakukan. Mengembangkan psikomotorik anak dengan cara menulis catatan atau mengerjakan latihan.
Penggunaan metode reward dan punishment dapat diberikan oleh orangtua untuk memberikan motivasi supaya anak dapat bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil yang optimal. Jika hasil pembelajaran anak ternyata menurun atau tidak sesuai dengan target, orang tua memberikan arahan serta bimbingan supaya anak dapat mengetahui kesalahan dan memperbaikinya agar tidak terulang kembali lagi.
Kebiasaan belajar anak pun perlu diperhatikan, karena jika anak tidak terbiasa maka kedepannya anak akan kesulitan dalam menghadapi proses pembelajaran yang dilakukannya. Selain itu juga supaya anak tenang dan tidak tegang ketika mengikuti proses pembelajaran. Maka dari itu, konsentrasi belajar siswa perlu terus ditingkatkan supaya mendapat hasil pembelajaran yang maksimal. Guru serta orang tua pun perlu berupaya untuk mewujudkan hal tersebut dengan senantiasa menemani dan membimbing siswa. Jika konsentrasi belajar siswa ini terus berkurang maka akan berdampak pada anak ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dan perkembangan anak pun akan terhambat nantinya.