Lihat ke Halaman Asli

The Way Of God

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13502844141135973938

Masalah dalam hidup sudah merupakan hal yang biasa. Tapi terlalu banyak masalah membuat kita tidak terbiasa menjalani hidup ini. Banyak orang yang berpikir kalau mengadapi terlau banyak masalah “kalau begini terus hidupku lebih baik MATI aja”. Tetapi menurut saya, HIDUP itu lebih indah dari pada mati yang belum saatnya. Iya kan? Tuhan saja tidak mengizinkan hambanya mati sebelum takdirnya(bunuh diri). Masalah memang hal yang unik yang amat memberi pengaruh besar dalam hidup manusia. Masalah hanya ada pada manusia, betul tidak? Tidak mungkin ayam galau, lalu mengurung diri di kandang terus, tidak mau minum obat, gara-gara tidak punya persiapan makan besok, dan tidak bisa memperbaiki rumahnya, dll. Inilah mengapa saya bilang masalah itu unik dan nikmat. Banyak kenikmatan tuhan yang muncul karena masalah yang kita hadapi.

Saya punya teman, agus namanya dia sangat memotivasi saya karena perjalanan hidupnya. Begini ceritanya, Setahun yang lalu agus adalah anak muda yang memiiki jiwa entrepreneur tinggi. Anak singkong yang berasal dari kota “Onde-Onde” Saat itu dia mempunyai berbagai macam bisnis, sehingga suatu saat dia diuji oleh tuhan. Seluruh usahanya bangkrut dan terilit ratusan hutang yang harus ia bayar kepada bank. Dia jual semua saham usaha yang dimiliki tapi masih saja belum bisa melunasi hutangnya. Dia pusing sekali karena katanya, sebelumnya belum pernah punya hutang sebegitu banyak. Uang ratusan juta mungkin bagi pengusaha besar sangat kecil tapi bagi dia yang hanya pengusaha kelas kecil menengah sangat besar sekali. Dia bingung dia mau bayar denagan apa lagi. Sehingga terpaksa ia dihadapkan kedalam dua pilihan yaitu, yang pertama masuk penjara dan yang kedua, rumah orang tuanya akan disita. Suatau pilihan yang sangat tidak enak dan menyenangkan baginya. Dia benar-benar dalam kondisi paling kritis, karena tidak ada orang yang membantunya. Orang tua dan kerabat sudah tidak bisa membantu karena mereka juga tidak punya uang sebegitu banyaknya. Dengan apa mereka harus membantu, ya mungkin yang keluar adalah “ya saya bantu dengan doa ya?”. Tapi hal itu tidak bisa menenangkan hatinya karena belum mendapat uang utuk bayar hutang. Hutang lagi kesana-kemari sudah tidak ada yang percaya karena apa yang akan dibuat jaminan? Rumah orang tua sudah menjadi jaminan. Lalu saat jatuh tempo pembayaran, dia masih belum bisa membayarnya, dan dia meminta perpanjangan waktu dan akhirnya diberi waktu hanya 45 hari. Bayangkan betapa tambah tidak pusing berkali-kali, apa cukup dengan waktu 45 hari bisa mendapat uang ratusan juta? Kerja apa yang hanya dengan waktu 45 hari dapat ratusan juta dalam kondisi yang bangkrut sperti itu, yang tidak punya apa-apa. Bahkan untuk hidup saja dia harus numpang di kos temannya, dan makan itu kadang makan kadang tidak, karena sangat tidak punya uangnya. Karena sudah merasa tidak ada yang bisa membantu diriya di dunia ini. Yang bisa hanya TUHAN, dan yang mau mendengar keluahan hatinya.

Sehingga pada malam hari dia bangun dan sholat malam dan mengadu pada tuhan. Setelah sholat dia membaca al-qur’an dan menemukan ayat yang membuat dia yakin akan kekuasaan tuhan dan motivasi hebat, dan terasa hidup kembai. Yaitu surat Ah-Shaf ayat 10-13 yang artinya :

“10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? 11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. 12. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. 13. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”

Dia sangat yakin betul dengan denagn firman tuhannya khususnya ayat yang ke 13 yaitu Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya).Dia sangat yakin bahwa akan datang pertolongan Allah yang dekat waktunya. Dia meyakinkan diri bahwa tidak sampai 45 hari hutang tu akan terlunasi dengan syarat megikuti aturan tuhan (ibadah, ikhtiar, dan berfikir yang maksimal). Selama masa tenggang itu dia mengisi hari-harinya dengan mendekatkan kepada Allah. Dia sholat jamaah 5 waktu, mengabiskan waktunya di masjid karena dia tidak punya tempat tinggal pasti. Sholat malam aktif dikerjakan dan terus memohon kepada Tuhan agar diselesaikan masalah. Sebuah masjid yang menjadi saksi bisu yaitu Masjid tarbiyah dan Masjid agung malang. Dua masjid inilah yang menjadi rumah sementara baginya dan waktunya dihabiskan untuk Allah. Penah ketika ia hanya punya uang 5000 rupiah dia lebih memilih untuk digunakan naik angkot pergi ke masjid jami’, hanya unuk sholat dan ibadah lainya. Melalui hal-hal tersebut selama 45 hari dengan terus berusaha dengan mengerahkan semua pikiran. Saat hari terakhir masa tenngang pembayaran dia dapat telepon dari nomor yang tidak dikenal dan ternyata itu adalah salah satau teman ayahnya (alm), lalu dia disuruh ke rumahnya. Seketika itu dia langsung menuju kerumahya dan karena pertolongan Allah, dia dapat pertolongan-Nya melalui orang itu. Akhirnya Atas kuasa Allah, ia bisa melunasi hutang itu, tanpa ada syarat apapun dari orang yang tidak dikenal itu. Ia diberi uang hanya Cuma-Cuma.

Itulah betapa manis jalan Allah daripada jalan yang kita tentukan. Setelah itu dia bisa menjalani hidup seperti manusia biasa yang bisa merencakan masa depannya lagi. Sekarang dia melanjutkan study S-2 jurusan ekonomi syariah, dan menjadi dosen juga di UIN M2I Malang, disamping sebagai mahasiswa pasca dan dosen dia juga berprofesi sebagai penulis buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline