Lihat ke Halaman Asli

Etika Belajar dalam Islam

Diperbarui: 11 Desember 2023   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan dalam Islam bukan sekadar upaya memperoleh pengetahuan, melainkan juga merupakan perjalanan spiritual dan etika. Dalam memahami etika belajar, Hadis Nabi menjadi sumber utama ajaran yang kaya nilai. Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk-petunjuk yang memandu umatnya dalam mencapai ilmu dengan cara yang bermartabat. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi berbagai hadis yang memberikan pelajaran tentang etika belajar dalam Islam.

Didalam kehidupan sehari-hari saya banyak menemukan anak-anak yang kurang bersemangat untuk mencari ilmu. Mereka terpaksa untuk bersekolah hanya karena tuntutan dari orang tuanya. Perkembangan zaman juga menjadi faktor utama dalam menurunnya minat belajar seorang pelajar. Semakin berkembangnya teknologi saat ini juga sangat mempengaruhi kosentrasi dalam proses belajar seorang pelajar.

Saya pernah mendapati beberapa kasus disuatu sekolah menengah pertama, dimana disekolah tersebut banyak anak yang tidak mempunyai etika dalam belajar. Para pelajar sering tidak menghargai guurunya saat menyampaikan materi dikelas. Adapun pelajar yang membangkang saat diberi nasehat oleh gurunya dan ada pula yang sampai berkata kasar dan meninggikan nada bicaranya saat berbicara dengan gurunya. Itu semua merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan etika dalam belajar.   

Maka sebuah fondasi penting dalam etika belajar Islam adalah niat yang ikhlas. Hadis Nabi menyatakan, "Amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan." Niat yang jujur dan ikhlas dalam mencari ilmu merupakan landasan utama. Dengan niat yang benar, setiap langkah dalam proses belajar menjadi suatu bentuk ibadah yang bernilai di hadapan Allah.

Pentingnya niat yang ikhlas ini juga diperkuat oleh hadis lain yang menegaskan bahwa Allah lebih menghargai niat dibandingkan dengan hasil akhir. Oleh karena itu, seorang pelajar Muslim diingatkan untuk menjadikan niatnya sebagai pendorong utama dalam mengejar ilmu. Ketika niat diarahkan untuk mencari ridha Allah, proses belajar bukan hanya sekedar mencari pengetahuan, tetapi juga mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan tentang kesabaran dan ketekunan dalam belajar. Hadis menyatakan, "Orang yang paling dicintai oleh Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain, dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan dengan penuh ketekunan." Dalam konteks pendidikan, hal ini menunjukkan bahwa ketekunan dalam mencari ilmu adalah suatu bentuk ibadah yang diberkahi.

Ketekunan dalam belajar juga mencakup semangat untuk terus berkembang dan berkontribusi positif kepada masyarakat. Pelajar Muslim dianjurkan untuk menjadi individu yang bermanfaat, sehingga ilmu yang diperoleh tidak hanya menjadi kekayaan pribadi, tetapi juga digunakan untuk kebaikan bersama. Ini menciptakan sikap saling berbagi pengetahuan dan kebaikan, sesuai dengan ajaran Nabi tentang manfaat bagi sesama.

Keadilan dalam belajar juga menjadi fokus dalam Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bantulah saudaramu, baik yang zalim maupun yang dizalimi." Pendidikan yang adil menuntut agar setiap individu diberi kesempatan yang sama untuk mengakses pengetahuan tanpa adanya diskriminasi. Sebagai pelajar Muslim, konsep keadilan ini juga mencakup sikap saling membantu dan memotivasi sesama, sehingga setiap individu dapat mencapai potensinya secara penuh.

Selanjutnya, adab dalam mencari ilmu menjadi nilai utama dalam Islam. Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk, "Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan hingga ke liang lahat." Pesan ini mencerminkan pentingnya terus-menerus belajar sepanjang hayat. Etika ini mendorong pelajar Muslim untuk senantiasa lapar akan pengetahuan dan tidak pernah berhenti meningkatkan kualitas diri.

Adab dalam mencari ilmu juga melibatkan sikap hormat terhadap guru dan sesama pelajar. Nabi mengajarkan bahwa mencari ilmu adalah suatu bentuk ibadah, dan dalam prosesnya, pelajar harus bersikap sopan dan rendah hati. Dengan adab yang baik, proses belajar-mengajar akan menjadi lebih harmonis dan penuh berkah.

Dalam rangka mencapai keberkahan dalam belajar, Nabi Muhammad SAW memberikan pedoman yang komprehensif melalui berbagai hadis. Dengan menghayati nilai-nilai tersebut, pelajar Muslim dapat membangun fondasi ilmu yang kuat, didukung oleh niat yang ikhlas, ketekunan, keadilan, dan adab yang luhur. Sehingga, pendidikan bukan hanya menjadi upaya peningkatan kognitif, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline