Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir Harun Alrasyid

Guru SDIT MU Cinere Depok

Yuk, Menjadi Altruisme!

Diperbarui: 8 Februari 2024   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lensa44.com

Yuk, Menjadi Altruisme!

Betapa banyak orang yang ingin dimengerti oleh saudaranya. Betapa banyak orang yang ingin dimaklumi oleh rekan kerjanya. Betapa banyak orang yang ingin dipahami oleh pasangan hidup dan keluarganya. Namun betapa sedikit orang yang bisa memahami. Betapa minim orang yang mampu mengerti. Betapa susahlah mencari orang yang banyak memaklumi.

Teruslah belajar dari pengalaman agar hidup makin kokoh. Teruslah banyak membaca keadaan agar makin cekatan dan ringan tangan. Teruslah untuk terjun di masyarakat agar banyak referensi yang dijadikan rujukan. Teruslah belajar dari para pendahulu agar bijak dalam menata kehidupan. Belajarlah dari kaum Muhajirin dan Anshar yang telah mempraktikkan persaudaraan dan arti sebuah pemahaman sampai pada tahap altruisme.

Sikap altruisme termasuk dalam istilah yang tidak umum digunakan atau bahasa awamnya adalah sikap atau naluri seseorang yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Sifat ini berbanding terbalik dengan egois yang berfokus hanya mementingkan diri sendiri.

Dalam QS. Al-Hasyr ayat 9-10 dikisahkan tentang bagaimana kaum Anshar dan kaum Muhajirin saling memahami. "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan  kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."

Persaudaraan dan nilai kemanusiaan mereka tidak hanya tertuang dalam puisi indah, tata aturan yang indah, namun telah diaplikasikan dalam kehidupan nyata yaitu memahami orang lain bahkan mendahulukan orang lain. Maka hal ini dinilai sebagai akhlak terpuji dan dalam sebuah kehidupan akan tercipta sebuah kebersamaan yaitu makin banyak naluri altruisme di muka bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline