Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir Harun Alrasyid

Guru SDIT MU Cinere Depok

Jangan Sakiti Muridmu!

Diperbarui: 31 Januari 2024   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jangan Sakiti Muridmu!

Menyakiti murid baik secara sengaja atau pun tidak adalah sebuah kemaksiatan karena murid adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa. Maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah, yang bila dilakukan akan berdosa. Perilaku maksiat tidak selalu diidentikkan dengan tindakan yang melanggar asusila.

Apapun bentuk maksiat tersebut, tetap saja ketika setelah melakukannya, pasti akan muncul keresahan dalam hati yang mempengaruhi ketenangan jiwa.

Pertanyaan yang agak aneh untuk dijawab dan mungkin sedikit diragukan keabsahannya adalah kenapa seorang guru harus menyakiti muridnya? Perbuatan apa saja yang dikategorikan menyakiti murid? Apa mungkin seorang guru menyakiti muridnya?.

Sepanjang hari yang dilakukan guru di kelas adalah membersamai muridnya untuk mengenalkan ilmu pengetahuan, mengajarkan keterampilan, dan memastikan muridnya terjaga akhlak, dan identitas dirinya.

Sejatinya guru adalah manusia biasa. Pintu maksiat terbuka lebar dan berpeluang dilakukan oleh siapa pun termasuk guru. Seorang guru dikatakan menyakiti muridnya apabila:
1. Enggan menerima murid-muridnya dengan segala kekurangan mereka karena mereka bukan malaikat. Tidak ada alasan untuk lari dari meluruskan kesalahan-kesalahan itu karena Anda adalah murabbi (pendidik) dan ini yang diharapkan dari Anda.

2. Meremehkan murid-murid Anda. Ingatlah bahwa banyak di antara orang-orang besar menjadi besar lantaran satu kata dari seorang guru yang melejitkan mereka dan memantik cita mereka hingga menggapai puncak.

3. Acuh tak acuh kepada murid. Perbagus cara interaksi Anda dengan para murid. Berapa banyak guru yang mendapat doa dari murid setelah bertahun-tahun terlewati, atau setelah berada di liang kubur.

4. Mengajar tanpa konsep dan tidak ada nilai keislaman. Semua mata pelajaran dapat dikaitkan dengan ajaran-ajaran Islam. Tinggal bagaimana Anda mencari media yang tepat.

5. Setiap menit keterlambatan Anda dalam memulai pelajaran atau keluar sebelum waktu selesai adalah hak murid, ia akan mengambilnya pada hari penghitungan amal.

6. Tidak pernah menyebut nama mereka dalam doa kita. Berapa banyak guru yang menjadi sebab lurusnya arah berpikir kaum muda sehingga ia mendapatkan doa-doa tulus dan kebaikan yang mengalir. Ya Allah, tambahkan dan berkahi setiap guru yang kuat, bertanggung jawab, dan senantiasa berbuat baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline