Siapa pun pernah merasakan lelah. Siapa pun pernah dalam kepenatan. Siapa pun pernah dalam kondisi kepayahan. Barangsiapa yang ingin bertahan hidup, maka teruslah berjuang. Barangsiapa yang ingin meraih mimpi, maka pastikan tertatih. Barangsiapa ingin hidup bahagia, maka pastikan rela berdarah-darah.
Hidup tidak boleh malas gerak (mager) karena akan melucuti semangat diri, menghambat prestasi, menjadi frustasi, tak akan mengenal jati diri, cemderung depresi, dan bahkan bisa mati.
Karena itu maka teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kemalasan itu malas menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Sungguh kelelahan itu nikmat. Sang Ayah seharian bekerja keras mencari nafkah sehingga pulang ke rumah dalam kelelahan yang sangat, itu adalah nikmat luar biasa. Kehadirannya disambut keluarga penuh suka cita. Betapa banyak orang yang saat ini menganggur dan bingung mencari kerja .
Sang bunda yang selalu kelelahan dengan tugas rumah tangga dan tugas melayani suami yang tidak pernah habis. Sungguh itu nikmat luar biasa, karena betapa banyak wanita sedang menanti-nanti untuk menjadi seorang istri, namun jodoh tak kunjung hadir.
Orang tua yang sangat lelah tiap hari, karena merawat dan mendidik anak-anak, sungguh itu nikmat yang luar biasa. Betapa banyak pasangan yang sedang menanti hadirnya buah hati, sementara belum berkenan diberi amanah.
Yuuuk kita jadikan mager (malas gerak) menjadi renyah dan manisnya rasa wafer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H