Blurb Buku Wis Wayahe
Mudzakkir Harun Alrasyid adalah seorang guru yang juga aktif menulis. Buku Wis Wayahe merupakan buku ke-5 yang mengambil latar belakang ungkapan dan nasihat dalam bahasa Jawa yang penuh filosofi ini terbitan Goresan Pena.
Wis Wayahe" adalah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berarti "sudah waktunya". Dalam filosofi Jawa, ungkapan ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang takdir, kesadaran waktu, dan kesiapan untuk menghadapi segala sesuatu yang telah digariskan.
Dalam konteks kehidupan, "wis wayahe" sering digunakan untuk menggambarkan sebuah fase penting, seperti menikah, bekerja, atau menghadapi kematian. Orang Jawa yang memegang prinsip ini cenderung hidup lebih tenang karena meyakini bahwa segala sesuatu terjadi pada waktu yang tepat.
Di tengah modernisasi, nilai-nilai "wis wayahe" tetap relevan sebagai pengingat untuk tidak tergesa-gesa, tetapi juga tidak menunda-nunda. Orang Jawa diajarkan untuk bijaksana dalam menentukan kapan harus bertindak dan kapan harus menunggu. Islam juga mengajarkan keseimbangan ini melalui konsep tawazun, yaitu hidup secara seimbang antara dunia dan akhirat, kerja dan ibadah.
Pada akhirnya, "wis wayahe" adalah pengingat bahwa hidup harus dijalani dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran. Filosofi ini mengajarkan orang Jawa untuk hidup selaras dengan alam, menghargai waktu, dan menerima kehendak Tuhan dengan lapang dada.
Dalam Islam, prinsip ini tercermin dalam kesadaran untuk selalu mengingat Allah dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H