Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir HA

Guru SDIT MU Cinere Depok

Profesi Guru dan Kekayaan: Sebuah Perspektif

Diperbarui: 4 Desember 2024   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Profesi Guru dan Kekayaan: Sebuah Perspektif

Anggapan bahwa guru identik dengan kesederhanaan memang sudah melekat di masyarakat. Namun, apakah seorang guru tidak boleh kaya?

Guru seringkali dianggap sebagai panutan bagi murid-muridnya. Kesederhanaan seringkali dikaitkan dengan nilai-nilai seperti kerendahan hati, kepedulian terhadap sesama, dan keikhlasan dalam bekerja.

Di banyak negara, termasuk Indonesia, gaji guru seringkali dianggap tidak cukup untuk mencapai kekayaan materi. Guru diharapkan fokus pada pengembangan potensi murid-muridnya, bukan pada mengejar kekayaan pribadi.

Tentu saja, guru boleh kaya. Kekayaan tidak serta merta menghilangkan nilai-nilai luhur seorang guru. Namun, penting untuk diingat bahwa kekayaan yang diperoleh haruslah melalui cara yang halal dan tidak merugikan orang lain.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan penghasilannya, antara lain:
1. Pengembangan Profesi:
- Menjadi Tutor:
Memberikan les privat atau bergabung dengan lembaga bimbingan belajar atau menjadi dosen/tutor di perguruan tinggi.
- Menulis Buku atau Artikel:
Membagikan pengetahuan melalui tulisan dapat menghasilkan royalti.
- Membuat Konten Pendidikan:
Membuat video pembelajaran atau podcast yang dapat dijual atau diiklankan.

2. Usaha Sampingan:
- Menjual Produk Handmade:
Jika memiliki keahlian dalam kerajinan tangan, produk tersebut dapat dijual secara online atau offline.
- Membuka Usaha Kecil:
Misalnya, membuka toko buku, katering, atau toko online.

3. Investasi:
- Properti:
Membeli properti untuk disewakan atau dijual kembali.
- Emas:
Membeli emas sebagai investasi jangka panjang.

4. Pemanfaatan Teknologi:
- Platform Online:
Memanfaatkan platform online seperti YouTube, Udemy, atau Skillshare untuk menjual kursus atau layanan.

Meskipun ingin meningkatkan penghasilan, jangan sampai mengorbankan waktu dan energi untuk mengajar. Pastikan semua kegiatan sampingan tidak bertentangan dengan kode etik profesi guru. Libatkan keluarga dalam perencanaan keuangan dan usaha sampingan. Jangan lupa untuk tetap berkontribusi pada masyarakat, misalnya dengan menjadi relawan atau mendonasikan sebagian penghasilan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline