Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir HA

Guru SDIT MU Cinere Depok

Lonely Marriage dalam Pandangan Islam

Diperbarui: 28 Oktober 2024   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

islam digest republika

Lonely Marriage dalam Pandangan Islam

Lonely Marriage (Pernikahan Sepi) adalah kondisi yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Islam memberikan panduan yang sangat jelas tentang cara membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan rumah tangga, diharapkan setiap pasangan dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan membangun hubungan yang lebih baik.

Lonely Marriage atau dalam istilah yang lebih umum adalah pernikahan yang tidak harmonis adalah suatu kondisi yang menyedihkan dan bisa dialami oleh siapa saja. Dalam Islam, pernikahan memiliki kedudukan yang sangat mulia dan diyakini sebagai salah satu cara menyempurnakan agama. Oleh karena itu, Islam sangat menganjurkan agar pernikahan dijalani dengan penuh kasih sayang, saling pengertian, dan kerjasama.

Lonely Marriage dalam pandangan Islam bukan hanya sekadar kondisi di mana pasangan jarang berkomunikasi atau menghabiskan waktu bersama. Lebih dari itu, Lonely Marriage merujuk pada kondisi:
1. Kurangnya kasih sayang:
Tidak adanya atau berkurangnya rasa cinta, sayang, dan perhatian antara suami istri.
2. Kurangnya komunikasi:
Sulitnya mengungkapkan perasaan, pikiran, dan kebutuhan satu sama lain.
3. Kurangnya keintiman:
Jarang atau tidak adanya hubungan fisik yang sehat dan harmonis.
4. Terjadinya konflik yang terus-menerus:
Perselisihan yang tidak kunjung selesai dan memicu pertengkaran.
5. Hilangnya rasa saling menghormati:
Tidak adanya penghargaan terhadap perbedaan dan kelebihan masing-masing pasangan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan Lonely Marriage, di antaranya:
1. Kurangnya pemahaman tentang pernikahan:
Tidak mengetahui hak dan kewajiban sebagai suami istri.
2. Tingginya ekspektasi:
Mengharapkan pasangan menjadi sempurna dan memenuhi semua keinginan.
3. Kurangnya komunikasi yang efektif:
Sulit mengungkapkan perasaan dan pikiran secara terbuka.
4. Adanya masalah pribadi:
Masalah pekerjaan, keluarga, atau kesehatan yang mengganggu kehidupan rumah tangga.
5. Kurangnya perhatian terhadap pasangan:
Terlalu fokus pada diri sendiri atau hal lain.

Islam memberikan solusi yang komprehensif untuk mengatasi permasalahan dalam pernikahan, di antaranya:
1. Meningkatkan keimanan:
Dengan memperkuat keimanan, pasangan akan lebih sabar, saling memaafkan, dan berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.
2. Mengutamakan komunikasi:
Terbuka dalam berkomunikasi, mendengarkan dengan baik, dan menghindari perdebatan yang tidak perlu.
3. Saling menghargai:
Menghargai perbedaan dan kelebihan pasangan, serta berusaha untuk selalu bersikap baik dan lembut.
4. Menjaga hubungan intim:
Hubungan fisik yang sehat dan harmonis dapat mempererat hubungan suami istri.
5. Berkonsultasi dengan ahli:
Jika masalah semakin rumit, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ahli seperti psikolog atau konselor pernikahan.

Oleh karena. itu menjaga keharmonisan rumah tangga sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Pernikahan yang bahagia akan membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, setiap pasangan muslim harus berusaha sekuat tenaga untuk menjaga keharmonisan rumah tangganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline