Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir HA

Guru SDIT MU Cinere Depok

Kesatuan Hidup Manusia Menurut KH Ahmad Dahlan

Diperbarui: 6 April 2024   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gramedia

Kesatuan Hidup Manusia menurut KH Ahmad Dahlan

Dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan Muhammadiyah, kami mendapatkan tantangan mengumpulkan artikel tentang pemikiran KH Ahmad Dahlan. Alhamdulillah kami mendapatkan kemudahan dan ini adalah salah satu artikel yang dapat kami persembahkan.

KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, memiliki pandangan tentang kesatuan hidup manusia yang tertuang dalam karyanya "Kesatuan Hidup Manusia". Berikut beberapa poin pentingnya:

1. Kesatuan Asal Usul
Manusia berasal dari satu nenek moyang, yaitu Nabi Adam dan Hawa. Hal ini berarti semua manusia memiliki hubungan darah dan merupakan satu keluarga besar.

2. Kesatuan Tujuan
Tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kebahagiaan tersebut dapat diraih dengan saling membantu dan bekerja sama.

3. Kesatuan Perasaan
Manusia memiliki perasaan yang sama, yaitu ingin hidup damai, sejahtera, dan bahagia. Perasaan ini harus dijadikan dasar untuk membangun persatuan dan kesatuan.

4. Kesatuan Kepercayaan
KH Ahmad Dahlan menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama. Manusia harus saling menghormati keyakinan masing-masing dan tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

5. Kesatuan Perbuatan
Manusia harus bersatu dalam perbuatan untuk mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan bersama. Perbuatan ini dapat berupa saling membantu, bekerja sama, dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.

6. Peran Pemimpin
Pemimpin memiliki peran penting dalam mewujudkan kesatuan hidup manusia. Pemimpin haruslah adil, bijaksana, dan mampu mempersatukan rakyatnya.

7. Tantangan Kesatuan
KH Ahmad Dahlan menyadari bahwa terdapat berbagai tantangan dalam mewujudkan kesatuan hidup manusia, seperti egoisme, keserakahan, dan perbedaan pendapat. Tantangan ini harus dihadapi dengan dialog, musyawarah, dan saling pengertian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline