Lihat ke Halaman Asli

Benahi Dulu Pendidikan Baru Indonesia Maju

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Meletusnya borok-borok dalam dunia pendidikan terus menerus terjadi tiap tahun, satu contoh saja dari pelaksanaan UNAS SMA/SMK tahun 2010 ini, lihat saja temuan ketidakjujuran, kecurangan, penyelewengan amanah, pembocoran soal terus menerus ditemukan sampai hari ini, selasa 30 Maret 2010.

Pada hari pertama pelaksanaan UN, Posko UN mendapatkan 417 laporan, sebagian besar terkait kebocoran soal. Dugaan kebocoran soal ditemui BSNP di daerah Pidie, Aceh, dan Semarang. Pada hari kedua Posko UN menerima 1.090 laporan, sebagian besar juga dugaan kebocoran soal, di Bandung juga beredar kunci jawaban melalui SMS, Di sejumlah daerah marak laporan adanya layanan pesan singkat (SMS) berisi jawaban soal ujian. Di Kulon Progo, di Yogyakarta, sejumlah peserta ujian mengaku menerima SMS berisi jawaban soal Bahasa Inggris, di Medan dugaan kebocoran soal diduga terjadi di dua sekolah, yaitu SMA Negeri 2 dan SMA Indrapura. Pada hari pertama, pengawas menemukan dua siswa SMA Negeri 2 Medan membawa kunci jawaban. Mereka tetap boleh ikut ujian.

Di Way Kanan lampung siswa hanya butuh 15 menit menyelesaikan soal karena sudah memegang bocoran soal sebelumnya, Sementara di Jakarta, menurut Ketua LBH Jakarta Nurkholis Hidayat, dugaan kebocoran terjadi di SMA yang ada di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. ”Ada empat laporan tertulis,dimana modus pembocoran umumnya melibatkan guru di sekolah itu. Ada pula modus pembocoran dengan cara menyuruh siswa datang terlambat. Saat pengarahan siswa itu sekitar 30 menit oleh guru sekolah, saat itulah terjadi pembocoran soal.” ujar Nurkholis. dan masih banyak lagi (temuan ini bersumber pada compas.com)

Meskipun begitu, beberapa pejabat daerah masih mengelak dengan temuan itu, lihat komentar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Markoji sedari awal, ia yakin kunci jawaban itu tidak benar karena kunci jawaban dipegang di Kementerian Pendidikan Nasional. Lain lagi  komentar wakil ketua UNAS kabupaten Brebes Slamet Sunarto ia mengatakan, kebocoran soal sulit terjadi karena pengawasan dilakukan dengan sistem silang dan berlapis. ”Dari pengawas ruang, pengawas satuan pendidikan, dan TPI,” kata Slamet Sunarto (sumber kompas.com)

Pengaruh pendidikan yang bobrok sangat besar bagi generasi bangsa, katakanlah yang curang itu 1 % dari seluruh peserta UNAS, berapa generasi yang bodoh, lemah, bermental rendah yang akan lahir dan tampil 10-15 tahun lagi, padahal mereka harus memimpin bangsa, mewarnai bangsa dan membangun bangsa, ingat. Dari generasi yang kuatlah kemajuan bangsa. Dan generasi yang kuat berasal dari pendidikan yang berkualitas. Karena itu mari benahi dulu pendidikan bangsa ini, kalau pendidikan bagus  maka akan melahirkan para pejabat hukum yang adil dan amanah, pelaku politik yang santun, pelaku ekonomi yang pandai dan mempunyai empati pada sesama, dan pemimpin negara yang jujur dan bertanggung jawab.

lINK : BENAHI DULU PENDIDIKAN BARU INDONESIA MAJU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline