Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

"Siti Aisyah", Dermawan Milyaran Rupiah

Diperbarui: 10 November 2023   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: TVOneNews.com

Siti Aisyah wanita asal Surabaya, Jawa Timur, memutuskan untuk wakaf hotel miliknya untuk dijadikan sekolah. Hotel yang diwakaf kan itu adalah milik bundanya ,melalui Gubernur Propinsi Jawa Timur Hj. Khafifah Parawansa.  Hotel itu saat ini telah dijadikan sebuah sekolah. Sebagai seorang anak Siti Aisyah belum lah ada apa-apa nya dibandingkan dengan ibunya yang mewakaf kan hotel itu. Waqaf itu  sekarang  telah menjadi sebuah sekolah, "Khadijah Plus". Sekolah ini (SD.NU) adalah almamater nya saat belajar jenjang Pendidikan Dasar.

Aisyah adalah seorang pengusaha di kota Surabaya, yang memliliki  restoran  Pecel Pincuk dan sekaligus pendiri  brand "Vanilla Hijab"  di Surabaya. Ibu empat orang anak ini, mempunyai keyakinan  luar biasa. "Dengan bersedekah dan rajin wakaf  akan membuat hidup semakin bahagia pula."Semakin kamu berbagi  berbagi,  kamu semakin bahagia," tutur Aisyah dalam sebuah wawancara dengan liputan6.SCTV. Namun perlu diingat pula, semua nya harus dengan pijakan "Rasa ikhlas dan ketulusan hati. Sehingga, kebaikan  nantinya juga akan selalu menghampiri".

Keikhlasan nya ber sedekah dan ber waqaf, menurutnya adalah jalan yang telah ditaqdirkan oleh sang Pencipta. Yang menmggerakkan hati manusia ttu adalah Allah. Karena nya selalu bermunajat kepada Allah, "Ya Allah yang mebolak balikkan hati, kuat kan dan istiqmahkan hati hamba mu pada agama Mu".

Aisyah juga mengaku tak punya alasan khusus mengapa sering mewakafkan hartanya yang mencapai miliaran rupiah. Ia meyakini bahwa itu semua sudah jalan Sang Pencipta. Orang tua lah yang memberikan contoh  dalam bersedekah dan berwakaf ini. Siti Aisyah dengan rendah hati mengemukakan bahwa, "Saya belum apa-apa dibandingkan dengan orang tua saya"

Meski hartanya berkurang bermiliar-miliar untuk bersedekah dan diwakafkan, tapi Aisyah mengaku hartanya tidak pernah habis. Dia selalu ingat  atas sabda Rasulullah tentang  keutamaan bersedekah ini yang akan mendekatkan diri pada-Nya sebagaimana firman Allah SWT; Surat Al  Baqarah ayat 254,  "Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada syafaat."

Sebagai hamba Allah yang tidak luput dari kesalahan dan dosa, maka sedekah salah satu jalan untuk menghapus dosa.  Melalui cara ini akan mendapat kesempatan untuk bertaubat dan menghapus dosa-dosa dengan cara yang yang diridhai oleh-Nya. Surat Ataubah, ayat 103.  "Dan sesungguhnya sedekah itu akan menghapus dosa-dosa."

Selain itu dengan bersedekah justru akan membawa kebaikan dan keberkahan. Sebagaimana yang dapat dilihat dalam Surat Al Baqarah ayat 273, "Dan apa yang kamu berikan dengan sedekah, niscaya Allah mengetahuinya.".  Seseorang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang kehendaki "Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui".

Sabda Rasulullah menyatakan bahwa bersedekah akan melindungi dirinya dari azab api neraka.  "Sesungguhnya, sedekah memadamkan murka Allah dan mencegah kematian yang buruk." (HR Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Tirmizi). Ketika seseorang yang sudah wafat diperlihatkan dahsyatnya api neraka yang siap menerkamnya, ia melihat amalan sedekah bisa menyelamatkannya dari api neraka. Inilah yang dipesankan Rasulullah SAW kepada istrinya Aisyah RA. "Wahai Aisyah, berlindunglah dari siksa api neraka walau dengan sebutir kurma." (HR Ahmad, al-Bazzar, dan Ibnu Khuzaimah).

Seperti dikemukakan oleh Siti Aisyah, dengan bersedekah ternyata tidak lah mengurangi harta yang dimiliki nya. Usaha yang dijalankan tiap tahun menunjukkan kemajuan. Sedekah membuktikan tidak akan membuat seseorang menjadi miskin karena berbagi, justru dapat mendatangkan rezeki lain yang tidak disangka dari mana datangnya. Surat At Talaq ayat, 65. "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan mencarikan jalan keluar baginya. Dan Allah akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka.".

Tanah seluas 5.000 m2, Pembangunan pesantren dengan wakaf yang diserahkan oleh Siti Aisyah di untuk masjid Al Fatih dan Pesantren Al Fatahiyah, Tangerang Selatan sebagai contoh lain bentuk wakaf hamba Allah yang dermawan ini,"Siti Aisyiah". Semoga kita belajar dari keteladanan ini, ikut berwakaf bagi kebutuhan ummat, sarana ibadah, pendidikan, penguatan ekonomi  bagi ummat ke depan. Insyaa Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline