Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

Kematian

Diperbarui: 22 November 2022   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi dan FKKL

Kematian akan selalu mendatangi makhluk yang bernyawa. Pada saat kematian itu datang, kita sebagai makhluk Allah tidak memiliki apa-apa untuk bernegosiasi. Tiada ada harapan, meski hanya sekedar meminta penundaan, mempercepat, memilih tempat yang sesuai atau diberi waktu tenggang guna membenahi urusan dunia yang  terbengkalai. Baik itu harta dan keluarga, amal sosial, ibadah, maupun urusan lainya.

Kematian menjadi  pilihan tematik "Tausiah Bulanan" yang diselenggarakan oleh Paguyuban Keluarga Nagari Lawang (Kecamatan Matur, Kabupaten Agam), yang berlangsung 2 Oktober 2022, di rumah H. Nico Masri e.Datuk Temanggung Kayo, SH.MH, Pengurus Yayasan Keluarga Besar Lawang, Jabodetabek.

Tema ini telah dipilih oleh pengurus dan akan disampaikan oleh Ustadz Dr. Elfa Hendri Mukhlis, MA  jauh hari sebelum insiden tragis yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang (1. Oktober, 2022),  malam.  Dalam peristiwa ini telah meninggal lebih 130 orang dan sejumlah lain yang masih dalam perawatan.

Terlepas dari hasil penyidikan kepolisian dan pihak terkait tentang penyebab mematian dan siapa yang bertanggung jawab, korban yang meninggal dan keluarga, tidak lah menyangka bahwa mereka akan meninggal kan dunia yang fana ini. Karena niat nya ke lapangan bola ini, untuk menyaksikan pertandingan antara Arema Malang melawan Persebaya.

Ingat lah saudara ku, jamaah keluarga Lawang di Rantau ini  dan para jisan dan kerabat,  bahwa kematian  itu sudah pasti datang, seperti tercantum dalam Surat Al Anbiyaa ayat 35,  artinya "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami"

Allah kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada Kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya.

Surat Al Baqarah ayat 155, artinya "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah, apakah akan meninggal dengan "husnul khatimah", dengan umur panjang atau sebaliknya meninggal dalam usia pendek dan menderita?.

Kembali pada kasus tragedi Kanjuruan sebagai misal, seorang ibu tidak akan menyangka dua anaknya meninggal saat itu, meninggal karena kapanikan penonton di saat dihalau dengan semprotan gas air mata. Sebuah umur  yang pendek dengan akhir yang tidak diharapkan.

Bantuk kematian kedua adalah seorang hamba yang berumur panjang,  dekat dengan pencita dan sesama makhluk, taat dalam menjalankan perintah dan menghindari larangan. Hamba yang selalu merasakan pahit getir dan keceriaan hamba di sekitarnya, selalu berbagi atas nikmat yang Allah yang diperolehnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline