Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

Selamat Jalan Prof Dr Syamsul Maarif

Diperbarui: 28 Mei 2022   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi PP Muhammadiyah

Kita kembali terkejut dengan meninggalnya seorang tokoh  Minang dan tokoh bangsa Prof.H. Syamsyul Maarif  meninggal di rumah Sakit PKU Muhammadiyah, 27 Mei 2022, jam 10.15, Gamping Kabupaten Sleman, Jogyakarta.

Beliau lahir  di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935. Beberapa hari sebelumnya seorang tokoh angkatan 66 yakni Prof.Dr.Fahmi Idris, juga dipanggil Illahi Rabby.

Seorang tokoh Minagkabau yang pernah memimpin organisasi besar Muhgammadiyah  sempat  dianggap sebagai ulama konbtroversi. Paling tidak tiga  pemikiran nya yang dianggap "nyleneh" tidak sejalan dengan pemikiran publik secara umum. Pertama saat beliau membela Basuki Purnama (Ahok) mantan Gubernur DKI  dengan kasus "pelecehan Islam" penistaan agama.  

Pemikiran yang kedua adalah keberpihakkan nya kepada kelompok liberal Islam. Ketika itu  ia mendukung gagasan Islam Liberal (neomodernisme) yang diusung oleh Fazlur Rahman.  Yang ketiga, jauh sebelumnya yakni pada  tahun 2001 yang menolak kembalinya Piagam Jakarta ke dalam konstitusi.

Dengan meninggal nya beliau, berbagai pandangan negatif pada beliau sirna sudah. Termasuk sikap orang Minang yang menyatakan bahwa Buya Syamsyul Maarif sudah tidak lagi ulama dan tokoh Minangkabau. Pemikiran nya  tidak sesuai dengan azas  "Adad Bersendi Syarak,  Syarak bersendi Kitabullah"

Beliau meninggal kan sejumlah karya tulis seperti Islam dan politik: teori belah bambu, masa demokrasi terpimpin, 1959-1965 (1996), Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan (2009), dan Membumikan Islam (2019). Beliau meraih penghargaan Magsasay Award pada tahun 2008.

Selain itu juga Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP), Maarif Institute, dan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) memerlukan uluran tangan untuk dilanjutkan.

Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka.  Semoga diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do'a dari semuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline