Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

25 Tahun BMS Foundation "LSM Pinggiran"

Diperbarui: 15 Juni 2021   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

             BMS Foundation berdiri di Bekasi, pada tatanan mikro karena kebutuhan komunitas perantau dan keluarga untuk menanggulangi persoalan penghidupan, baik sosial, ekonomi maupun pendidikan. Arisan dan pertemuan bulanan berjalan, anggota mulai menabung. Namun tidak memadai untuk layanan pinjaman. Hadirnya BMS pada tananan makro

Dirintis sejak bulan November  tahun 1995,  selanjutnyakan secara formal  oleh  notaris Drs Trisasono SH, 16 Maret tahun 1996, diperbaharui melalui Notaris Budi Arianto SH, Januari 2008, sesuai dengan Undang-undang Yayasan, tahun 2001. Berdiri untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan khususnya dukungan bagi masyarakat yang termasuk berpendapatan rendah di wilayah Jobodetabek dan Indonesia umumnya. Sejalan dengan  tujuan pendiriannya yakni "Mewujudkan insan paripurna, manusia seutuhnya yang sejahtera lahir dan bathin di bawah naungan Allah SWT".

            Bersama sama dengan teman teman LPPSE seperti Siswanto Imam Prabowo dan Tarjono Rusmana, 26 tahun lalu, pada tatanan makro BMS Foundation hadir karena  persoalan yang berat karena crisis moneter tahun 1988, yang dihadapi pada tingkat komunitas dan negara sendiri. . Pada saat itu kebutuhan pendampingan masyarakat kecil, demikian tinggi. LSM yang sudah ada kesulitan untuk mengakomodasi permintaan masyarakat dan mitra program. Kondisi ini sangat terasa di Bekasi dan sekitarnya. Pada sisi lain, diperlukan payung kelembagaan dari kegiatan awal pemberdayaan yang dilakukan di Bekasi dan sekitaranya.

            Kegiatan BMS dipimpin oleh Chairul Anwar Tanjung Datuak Kayo  yang sebelumnya telah ikut dalam program LPPSE, seperti pendampingan masyarakat transmigrasi di Riau, Penguatan Kelembagaan Masyarakat Kampung Kumuh, Pendidikan Anak Dhuafa pendampingan  Lembaga Keuangan Syari'ah.

            Saya sendiri hanya ikut saat pembahasan program dengan mitra, pelaporan dan mendampingi kegiatan tertentu di lapangan. Karena saya ikut serta dalam kegiatan Pendampingan Petani Kecil, P4K dengan dukungan UNDP.

            Selain itu BMT Al Inayah yang kemudian dilembagakan emenjadi Koperasi Syari'ah dengan swadaya murni hingga saat ini masih berjalan, walaupun tidak demikian besar volume layanan pinjaman bagi hasilnya.

            Sebagai LSM pinggiran, lahir di Bekasi, jangkauan kegiatan dan perhatian nya juga seputar Bekasi, Cikarang, Bogor dan Depok serta Bandung.

            Kepercayaan mitra program karena kiprah selama lima tahun pertama hadir, berpijak pada "keswadayaan". Membangunan sarana bermain,  di RW 03, Desa Setia Mekar, merintis Taman Pendidikan Al Quran, di Mushalla AL Inayah, pengadaan Perpustakaan Anak "Book station", memulai "depot kreatif anak" dan kegiatan kepedulian lain bagi anak anak yang mengalami kesulitan belajar tingkat pendidikan dasar, khusus  nya pra sekolah, SD dan SMP.

            Dengan kegiatan nyata itu, barulah Pemda Bekasi tertarik, demikian juga beberapa lembaga mitra seperti Kedutaan New Zealand, Mercy Corp International, Dinas Sosial, tertarik untuk melakukan program untuk anak jalanan, kelompok muda yang rentan terkena HIV AID, penataan kampung Kumuh, pembangunan rumah sederhana yang sehat dan pendampingan masyarakat yang terkena musibah banjir. Program yang berlangsung antara lain, adalah:

  • Penarikan anak jalanan dan penguatan kapasitas orang tua di Bekasi dan Jakarta Timur dengan mitra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, ILO dan Teres de Hommes.
  • Proteksi dan pembinaan komunitas rawan HIV-AID di Bekasi, Action Stop Aids/HIV and Family Health International.
  • Pembangunan perumahan dan lingkungan bersama dengan Habitat for Humanity International,  Mitra Mandiri Foundation, Habitat Humanity International, PT. General Motor, PT Exxon Mobil,  Mercy Corps International, IRD dan lembaga lain  di Bekasi  dan Jakarta Barat.
  • Studi dan monitoring pembangunan, pemberdayaan masyarakat, bantuan program, jaringan pengaman sosial,  perumahan swadaya dengan Kemenpora, JARI. ICW, JKPM dan JICA
  • Pengembangan Kapasitas Masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam rangka good governance, APBD memihak rakyat, IT dengan dukungan SMERU, AKPPI Jabodetabek, The Asean Foundation, AWCF Manila dan Microsoft.
  • Latihan dan monitoring Lembaga Keuangan Masyarakat, (Baitul Mall wat Tamwil, kelompok simpan pinjam), di Bekasi, Jakarta, Palupuh-Sumatera Barat, dengan mitra  Formasi, Kedutaan New Zealand, JICA dan Ikbal AMM Sumbar Jaya.

Channeling Food Grant untuk masyarakat marginal  dan layanan kesehatan masyarakat dengan dukungan Mercy Corps International (MCI) Jakarta, OBI Foundation, City Bank Care, International Relief Development (IRD) serta pengusaha dan komunitas peduli.

Penanggulangan musibah banjir dan gempa untuk penggalangan dana dan kegiatan aksi untuk pengurangan trauma akibat gempa pada anak-anak, di Sumatera Barat bersama dengan Gebu Minang, IKBAL AMM Sumbar Jaya dan komunitas perantau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline